Logo Bloomberg Technoz

Ini Pemicu Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.237 Triliun

Ruisa Khoiriyah
15 January 2024 13:00

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari setahun mencatat kenaikan, berdasarkan laporan terbaru Bank Indonesia yang dirilis hari ini, Senin (15/1/2024). Ini menjadi salah satu penyebab peningkatan ULN.

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia naik pada November 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) melaporkan ULN per November ada di US$ 400,9 miliar atau Rp 6.237,6 triliun. Angka itu bertambah dibandingkan Oktober yang US$ 392,2 miliar (Rp 6.102,24 triliun).

Kenaikan posisi ULN yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan ke depan itu adalah karena melesatnya posisi ULN bank sentral. Posisi ULN bank sentral pada November 2023 mencapai US$3,68 miliar, naik lebih dari 2.000% year-on-year di mana saat November 2022 yang hanya US$148 juta. 

Lonjakan ULN bank sentral yang tajam terjadi setidaknya sejak September lalu dan memuncak pada November di mana angkanya naik tiga kali lipat dibanding akhir Agustus 2023. Sementara ULN pemerintah yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan, masih relatif stabil dengan kenaikan tipis 1,16% year-on-year menjadi US$13,71 miliar.

Untuk ULN swasta yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan ke depan mencapai US$49,36 miliar, turun 4,63% year-on-year. Meski ULN swasta jangka pendek turun, lonjakan posisi ULN milik bank sentral melonjakkan posisi ULN Indonesia yang jatuh tempo dalam jangka pendek menjadi US$66,76 miliar, naik 1,97% year-on-year. Angka itu setara dengan Rp1.040,89 triliun dengan asumsi kurs JISDOR Bank Indonesia Rp15.559/US$.