Logo Bloomberg Technoz

"Jadi saya rasa kalau kita bicara pada 2024 ini kemungkinan besar jika tensi geopolitik itu tidak akan meningkat, maka harga minyak bisa menurun lagi."

Pergerakan harga minyak per 12 Januari 2024./dok. Bloomberg

Risiko pada Februari

Meski demikian, Andry memperingatkan masih ada risiko Iran – sebagai negara pendukung kelompok Houthi – kembali membuat tegang pasar dalam eskalasi konflik di Gaza. Hal tersebut bisa menjadi penyulut kenaikan harga minyak ke depannya.

Selain itu, ketegangan geopolitik global lainnya juga masih memungkinkan memberikan sentimen kenaikan pada harga minyak pada Februari.

"Di Taiwan juga, kalau kita lihat sekarang ketegangan AS dan China makin tinggi, [dan hal itu] akan memberikan shock kepada harga minyak. Jadi dua hal ini yang mungkin jangka pendeknya," kata dia.

"Januari ini kemungkinan [harga minyak dunia] masih di angka yang sama saat ini, atau sekitar level Desember. Kalau naik ke US$80/barel, saya rasa peluangnya bisa terjadi pada Februari."

Hari ini, harga minyak memang kembali naik setelah Iran menyita sebuah kapal tanker di Teluk Oman, yang diperkirakan menambah ketegangan di wilayah strategis jalur perdagangan dunia itu.

Brent untuk penyelesaian Maret naik 2,2% menjadi US$79,14/barel pada pukul 10:50 pagi ini di Singapura. West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari diperdagangkan 2,4% lebih tinggi pada US$73,74/barel.

(wdh)

No more pages