Logo Bloomberg Technoz

“Kalau kita lihat harga ASII Senin melonjak berdasarkan pergerakan harga saham mereka pekan ini. Mungkin ini ada hubungannya. Sahamnya naik 0,41%. Ini positif dalam kondisi pasar yang sedang volatile,” ucap Arjun.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy berpandangan berbeda. Dengan hadirnya banyak produsen baru kendaraan listrik, lanjut Hardy, berpotensi mengikis pangsa pasar otomotif Astra yang selama ini cukup besar.

“Selama pameran IIMS, kami melihat peluncuran beberapa seri mobil dan motor baru yang berpotensi menggerus pangsa pasar ASII, menurut pandangan kami,” tulis Hardy dalam laporan analisisnya.

“Selain beberapa pemain baru di industri sepeda motor listrik yang berpotensi mengganggu dominasi Honda, segmen MPV tetap menjadi medan pertempuran utama pabrikan lain untuk menantang kepemimpinan Toyota dan Daihatsu,” tambah Hardy.

Pada penutupan perdagangan Selasa (7/3/2023), saham ASII turun 125 poin atau 2% ke posisi Rp 5.950/saham. Pada awal pekan Astra International masih berada pada posisi Rp 6.075/saham.

Arjun menjelaskan, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) juga memiliki prospek yang bagus. Terlebih SLIS memiliki valuasi yang di bawah rata-rata.

“Kalau kita lihat valuasi emiten tersebut bisa disebut undervalued dibandingkan rata-rata emiten di sektor mereka, serta harga saham murah dan menarik karena yang membuktikan dari volume transaksi yang cukup tinggi,”  jelasnya.

SLIS diperdagangkan pada kisaran Rp 189 - Rp 212 Selasa kemarin. Saham perseroan tutup pada level Rp 202/saham.

Tulisan ini tidak disarankan sebagai acuan satu-satunya dalam pengambilan keputusan berinvestasi.

(wep)

No more pages