Logo Bloomberg Technoz

Pasar Kirim Makanan di ASEAN Melambat, Risiko Bagi Goto dan Grab

News
18 January 2023 06:46

Ilustrasi Pengiriman Makanan dari Grab (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Pengiriman Makanan dari Grab (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pada 2022, jumlah pengiriman makanan di Asia Tenggara tumbuh melambat. Ini menjadi tantangan bagi Grab Holdings Ltd. dan GoTo Group.

Melansir dari data laporan Momentum Works, pertumbuhan hanya naik 5% menjadi $ 16,3 miliar (setara dengan sekitar Rp 245 triliun). Kenaikan tersebut adalah kenaikan terendah sejak 2018.

Data Laporan Momentum Works, Pengiriman Makanan Tumbuh Melambat (Dok Bloomberg)

Secara lebih detail, pertumbuhan di Filipina, Malaysia, dan Vietnam mengimbangi penurunan di Singapura, Indonesia, dan Thailand.

Grab yang berbasis di Singapura, saat ini tengah memperluas keunggulannya pada pangsa pasar pengiriman makanan di Asia Tenggara. Hingga saat ini Grab yang telah sukses beroperasi di delapan negara berhasil membukukan nilai kotor transaksi pengguna (GMV) sebesar $ 8,8 miliar (setara dengan sekitar Rp 133 triliun), yang sama dengan 54% dari keseluruhan jumlah pasar.

Foodpanda dari Delivery Hero SE mencatat GMV sebesar $ 3,1 miliar (setara dengan sekitar Rp 46 triliun), dengan jumlah pangsa pasar sebesar 19%, diikuti oleh Gojek dari GoTo Group dan Line Man dengan masing-masing sebesar 12% dan 6% berdasarkan data Momentum Works.

Grab Memimpin Pangsa Pasar Pengiriman Makanan di Asia Tenggara (Dok Bloomberg)