Logo Bloomberg Technoz

Kinerja Sepekan: The Fed Bersiap Turunkan Bunga, Rupiah Berjaya

Ruisa Khoiriyah
18 December 2023 07:00

Rupiah mencetak pekan gemilang didukung aliran masuk modal asing yang semakin besar (Dimas Ardian/Bloomberg)
Rupiah mencetak pekan gemilang didukung aliran masuk modal asing yang semakin besar (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja rupiah selama sepekan lalu mencatat lonjakan penguatan yang mengesankan, terungkit sinyal penurunan bunga acuan Amerika Serikat (AS) tahun depan yang semakin terang dan berhasil memicu aksi beli para pemodal asing di pasar domestik lebih marak. 

Mengawali pekan lalu, rupiah sempat terperosok melemah ke Rp15.615/US$ dan melanjutkan pelemahan dalam tiga hari berturut-turut hingga menyentuh titik terendah sepekan di Rp15.660/US$.

Namun, sinyal cukup terang dari hasil rapat terbuka Federal Reserve (The Fed) terkait rencana penurunan bunga acuan tahun depan, mengikis dominasi dolar AS dan memberi suntikan energi pada aset-aset di pasar negara berkembang, termasuk rupiah. Dolar AS mencatat pelemahan 1,4% pekan lalu diikuti penurunan yield Treasury, surat utang AS, hingga di bawah 4%.

Meski sempat mencatat beberapa kali gerak anomali di mana pergerakan rupiah bertolak belakang dengan tren sebagian besar mata uang Asia, rupiah akhirnya berhasil menutup pekan menguat 1,07% dari titik terlemah pekan lalu di pasar spot. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), hanya mencatat penguatan 0,7% dari level terlemah pekan lalu.

Dukungan modal asing yang terus meningkat masuk ke pasar domestik memberi energi terbesar pada rupiah. BI mencatat, selama periode 11-14 Desember, pemodal asing masih mencatat posisi beli neto sebesar Rp6,82 triliun, lebih besar dibanding pekan sebelumnya. Asing banyak memburu Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp3,98 triliun, lalu di pasar saham Rp340 miliar dan Sertifikat Rupiah BI (SRBI) sebesar Rp2,5 triliun.