Logo Bloomberg Technoz

Reli Pasar SUN Melambat Terbawa Pelemahan Rupiah yang Anomali

Ruisa Khoiriyah
15 December 2023 10:21

Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Reli di pasar Surat Utang Negara (SUN) yang kemarin berlangsung masif, kini terlihat mulai terhenti dengan mayoritas yield SUN sampai jelang siang ini terpantau naik lagi.

Berdasarkan data Bloomberg, sampai pukul 10.10 WIB, Jumat (15/12/2023), hanya INDOGB tenor 3 tahun dan 10 tahun yang mencatat penurunan yield masing-masing 1,9 basis poin (bps) dan 0,8 bps. Sementara tenor lain kebanyakan memperlihatkan kenaikan yield, mengindikasikan ada tekanan jual yang menurunkan harga.

Adapun SUN berdenominasi dolar AS, INDON, seluruh tenor terlihat masih melanjutkan reli kenaikan harga. Yield INDON tenor 7 tahun memimpin dengan penurunan 3,4 bps jadi 4,61%, sedangkan tenor pendek terkikis 2,6 bps menjadi 4,61% dan tenor terpanjang 30 tahun turun 2,8 bps menjadi 5,07%.

Reli yang sempat berlangsung masif kemarin menyusul euforia pivot Federal Reserve (The Fed) tahun depan, telah berhasil membawa yield INDOGB 5 tahun menurun tajam hingga 17 bps, dan kini masih bertengger stabil di 6,48%. Sedangkan INDON terbanyak dipimpin oleh tenor 10 tahun yang terpangkas sampai 25 bps menjadi 4,95%. Jelang siang ini INDON 10 tahun masih melanjutkan penurunan yield ke 4,84%.

Terhentinya reli di pasar obligasi sejalan dengan pelemahan rupiah yang cukup anomali pagi ini. Di kala mata uang Asia mayoritas menguat dan dolar AS bahkan terkapar di level terendah dalam lima bulan terakhir, rupiah justru mengawali perdagangan hari ini dengan terperosok lagi ke Rp15.500-an.