Logo Bloomberg Technoz

"Masih harus dibawa dan dilaporkan ke Paripurna," kata Hendrawan.

Berikut profil Anggota Badan Supervisi OJK yang dipilih oleh Komisi XI DPR RI:

  • Agustinus Prasetyantoko

Agustinus merupakan Rektor Universitas Katolik Atma Jaya sejak 2015 hingga saat ini. Tak hanya sebagai akademisi, dia juga merupakan ekonom di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, dan Komisaris Independen perusahaan asuransi, Prudential Indonesia. Sebelum terpilih sebagai Anggota Badan Supervisi OJK, Agustinus pernah menjadi Anggota Panitia Seleksi Pemilihan Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027. 

  • Muhammad Edhie Purnawan

Edhie dikenal sebagai Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia. Dia merupakan akademisi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain bersekolah di UGM, Edhie juga memperoleh gelar magister Jurusan Ekonomi dari Monash University, Australia. Dia pernah menjabat sebagai Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). 

  • Difi Johansyah

Difi melepas masa tugas dan kariernya di Bank Indonesia (BI) pada 2021. Sebelum itu, dia menjadi Kepala BI Perwakilan Wilayah IV Jawa Timur, setelah berkarier sebagai Kepala BI Perwakilan Sumatra Utara. 

Nama Difi tak asing di kalangan pewarta Ibu Kota karena dia pernah memberi banyak informasi kepada media ketika menjadi Kepala Bidang Hubungan Masyarakat BI.

Tak hanya berkarier di bank sentral, Difi juga menjabat Komisaris Utama PT Finnet Indonesia. Jenjang pendidikan yang dilewati ialah Sarjana Jurusan Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB), dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Pennsylvania Amerika Serikat (AS).

  • Sidharta Utama

Sidharta dikenal sebagai Anggota Dewan Pengarah Komite Penyusun Kebijakan Akuntansi BI. Guru Besar Akuntansi di Universitas Indonesia (UI) ini juga aktif sebagai Anggota Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (DPN IAI) periode 2014-2018.

Tak hanya itu, Sidharta dikenal memiliki banyak jabatan di beberapa perusahaan terbuka. Beberapa di antaranya, menjadi Komisaris Independen PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, pernah menjadi Komisaris Saratoga Investama, dan sempat menjadi Komisaris Independen PT Astra International Tbk. Dia juga merupakan Anggota Komite Audit PT Indo Tambangraya Megah dan PT Holcim Indonesia.

Sidharta meraih gelar sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia (ui) pada 1987, gelar Master of Business Administration dari Indiana University, AS pada 1990, dan doktor akuntansi dari Texas A&M University, AS pada 1996.

  • Moh Jufrin

Moh. Jufrin sempat menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan OJK, dan pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Komunikasi OJK. Dari sisi akademis, dia diketahui merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI.

  • Hernawan Bekti Sasongko

Sebelum terpilih sebagai Anggota Badan Supervisi OJK, Hernawan tak asing dengan lembaga regulasi ini, karena dia merupakan mantan Deputi Komisioner Internasional dan Riset OJK. Sebelumnya, dia juga menjabat Advisor Senior/Deputi Komisioner Strategic Committee OJK. Tak hanya itu, dia juga pernah dipercaya menjadi Deputi Komisioner Manajemen Strategis/Hukum - Organisasi dan SDM OJK.

Sebelum berkarier di OJK, Hernawan mengawali karier sebagai Senior Economist BI New York, sebelum kemudian beralih menjadi Kepala Divisi/Analis Ekonomi Senior Departemen Internasional BI. Hernawan juga dikenal sebagai merupakan Komisaris Independen PT Elnusa Tbk.

  • Didid Noordiatmoko

Didid merupakan mantan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan. Setelah itu, dia didapuk menjadi Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan berhenti pada 31 Oktober 2023. Setelah pensiun, dia mengaku berencana menjadi dosen di perguruan tinggi.

  • Tito Sulistio

Tito Sulistio merupakan mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015.  Jauh sebelum menjadi pucuk pimpinan di bursa saham, Tito pernah menjadi Komisaris Bursa Efek Jakarta, dan Direktur Utama Bursa Efek Surabaya.

Dia juga memiliki pengalaman menjadi manajemen di berbagai perusahaan, beberapa di antaranya Direktur Keuangan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Direktur PT Media Investor On Line, dan CEO PT Media Nusantara Citra Networks.

  • Candra Fajri Ananda

Candra dikenal sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini juga pernah menjadi dekan di almamaternya. Candra sempat mencicipi bangku Komisaris Independen di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.

Sebelumnya, sebanyak 40 calon anggota Badan Supervisi OJK masa jabatan 2023-2028 menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Fit and proper test berlangsung selama dua hari, yakni pada 27 dan 28 November 2023. Dalam prosesnya, calon anggota terbagi menjadi dua kelompok yang diuji oleh dua panitia seleksi berbeda. 

Calon anggota yang termasuk dalam Panitia Seleksi I akan melalui fit and proper test di Komisi XI DPR RI, sedangkan calon anggota yang termasuk dalam Panitia Seleksi II akan melewati fit and proper test di Ruang Rapat Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), Badan Supervisi OJK berfungsi membantu DPR dalam melaksanakan fungsi pengawasan di bidang tertentu terhadap OJK guna meningkatkan kinerja, akuntabilitas, independensi, transparansi, dan kredibilitas kelembagaan OJK. Ke depan, anggota Badan Supervisi OJK akan bertugas membuat laporan evaluasi kinerja kelembagaan OJK.

(lav)

No more pages