Logo Bloomberg Technoz

Saritha Rai—Bloomberg News

Bloomberg, startup bidang bioteknologi Crandle mengumpulkan dana US$24 juta (sekitar Rp374 miliar) dalam upaya mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dan membantu para ilmuwan merancang dan merekayasa protein lebih cepat dan hemat.

Index Ventures dan Kindred Capital berpartisipasi dalam putaran pendanaan Seri A, bersama dengan Chris Gibson, salah satu pendiri Recursion Pharmaceuticals Inc, dan Tom Glocer, mantan chief executive officer (CEO) Thomson Reuters Corp dan anggota dewan Merck & Co, kata Cradle pada hari Selasa.

Total dana yang telah dikumpulkan Crandle sebesar US $33 juta (sekitar Rp514 miliar) sejauh ini, termasuk putaran awal tahun lalu.

Cradle mengembangkan AI untuk membantu menciptakan protein di luar apa yang dihasilkan alam. Perusahaan mengerjakan banyak proyek untuk merekayasa berbagai urutan protein dan struktur 3D enzim, vaksin, makanan yang ditanam di laboratorium, dan bahan lainnya.

Cradle  berdiri tahun 2021 dan memiliki kantor di Delft, Belanda dan Zurich, Jeriman, telah memiliki konsumen termasuk  Johnson & Johnson, Novozymes A/S, dan Twist Bioscience Corp. 

AI generatif, yang populer lewat proyek oleh chatbot ChatGPT dari OpenAI, memiliki potensi mengubah pengembangan obat. AI generatif milik Cradle, yang dilatih dengan miliaran sekuens protein serta data yang dihasilkan di laboratoriumnya mandiri, membantu para ahli biologi merancang protein yang lebih baik dan mempercepat kerja riset.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi Cradle menghasilkan eksperimen yang lebih sedikit namun lebih berhasil, sehingga membuat kemajuan lebih cepat,” ujar Stef van Grieken, co-founder dan CEO perusahaan, van Grieken sebelumnya memimpin pengembangan produk di Google Brain.

Kemampuan AI generatif dapat meningkatkan peluang untuk memecahkan tantangan rekayasa protein yang tidak dapat ditangani dengan alat yang ada, kata Cradle. 

Contoh, perusahaan biofarma menghabiskan rata-rata US$22 juta dalam penelitian selama 42 bulan untuk menyiapkan satu produk potensial untuk uji klinis. Meski begitu, hanya sekitar sepertiganya yang berlanjut ke uji klinis, menurut Cradle.

“Ini masih sangat awal di bidang ini, kami mungkin masih berada di GPT 0,5,” kata van Grieken dalam sebuah wawancara. “Begitu banyak perusahaan startup yang keren mulai membangun di persimpangan antara sains dan AI.”

Software berbasis web Cradle memudahkan perusahaan bioteknologi untuk menyediakan data dan digunakan dalam AI generatif dan alat machine learning. Perusahaan startup ini memiliki sekitar 20 insinyur bidang machine learning dan peneliti bioteknologi.

Cradle berencana untuk menggunakan modal terbarunya untuk memperluas tim serta membangun fasilitas teknik dan menambah laboratorium.

(bbn)

No more pages