Logo Bloomberg Technoz

'Diplomasi Kedelai' Jadi Sinyal China Ingin Rujuk dengan AS

News
11 November 2023 06:40

Pekerja meihat tanaman kedelai. (Natalia Favre/Bloomberg)
Pekerja meihat tanaman kedelai. (Natalia Favre/Bloomberg)

Isis Almeida, Jennifer Jacobs dan Jenny Leonard - Bloomberg News

Bloomberg, China menghidupkan kembali ‘diplomasi kedelai’ di tengah upaya mereka untuk  menjalin hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat (AS) menjelang pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Joe Biden.

Negara Asia, yang merupakan importir kedelai terbesar di dunia, membeli lebih dari 3 juta metrik ton komoditas tersebut dari Amerika pada pekan ini, sebuah jumlah yang mengejutkan pasar.

Langkah ini merupakan isyarat niat baik menjelang perundingan Biden-Xi yang dijadwalkan berlangsung di San Francisco minggu depan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya untuk membahas keputusan pemerintah.

Ini bukan pertama kalinya China menggunakan kedelai untuk pengaruh geopolitik. Beijing membeli dan menghentikan pembelian pasokan biji minyak AS – yang digunakan untuk membuat pakan ternak dan minyak goreng – beberapa kali selama perang dagang Donald Trump. Namun baru-baru ini, China justru mengambil pasokan Brasil yang lebih murah.