Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Beberkan Jurus Pemerintah Atasi Harga Beras Mahal

Mis Fransiska Dewi
03 November 2023 11:02

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa inflasi domestik masih terkendali. Namun ada pekerjaan yang harus dituntaskan, yaitu harga beras yang masih saja mahal.

"Inflasi merupakan faktor yang dimonitor ketat oleh pemerintah. Pda Oktober, inflasi rendah dan terkendali di 2,56% yoy, meski naik dari September yang 2,28%. Terutama volatile food karena dampak El Nino dan geopolitik," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).

Inflasi volatile food, lanjut Sri Mulyani, meningkat dari 3,62% pada September menjadi 5,54% pada Oktober. "Pemerintah akan bekerja untuk meng-address terutama beras," tegasnya.

Dari sisi pasokan, tambah Sri Mulyani, pemerintah mencoba mengendalikan harga dengan impor. Tambahan pasokan dari impor diharapkan mampu menurunkan harga beras.

Dari sisi permintaan, demikian Sri Mulyani, pemerintah membantu daya beli rakyat dengan berbagai subsidi. Pertama dengan bantuan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 10 kg/bulan mulai September hingga Desember.