Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan revisi peraturan tersebut, Freeport tetiba dikenai pajak ekspor untuk konsentrat tembaga sebesar 7,5%; kendati progres smelter PTFI di Manyar sudah di atas 70%.

Adapun, kewajiban bea keluar yang dimaksud, termaktub di dalam Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) No. 71/2023 tentang Perubahan Ketiga Atas PMK No. 39/2022 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati mengatakan perusahaan masih berpegang pada keyakinan bahwa PTFI seharusnya dibebaskan dari bea keluar konsentrat tembaga hingga 2041, sebagaimana tertuang dalam IUPK yang disepakati dengan pemerintah pada 2018.

“Untuk kelanjutan investasi jangka panjang, diperlukan kepastian hukum sesuai yang disepakati dalam IUPK PT Freeport Indonesia,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Rabu (18/10/2023).

Menko Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi smelter Freeport (Dok. Humas Kemenko Perekonomian)


Dalam laporan keuangan terakhirnya, FCX memaparkan, sehubungan dengan perjanjian PTFI pada 2018 dengan Pemerintah Indonesia untuk menjamin perpanjangan hak pertambangan jangka panjangnya, PTFI setuju untuk memperluas kapasitas peleburan dan pemurnian dalam negeri untuk mengolah seluruh konsentrat tembaganya di Indonesia.

PTFI lantas setuju untuk terlibat dalam proyek-proyek berikut untuk menambah kapasitas peleburan dalam negeri,  yang terdiri dari:

  • Pembangunan smelter Manyar di Gresik dengan kapasitas pengolahan sekitar 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun. Kemajuan konstruksi saat ini diperkirakan selesai 84%. Pembangunan pabrik peleburan ini diperkirakan menelan biaya sebesar US$3 miliar, termasuk US$2,8 miliar untuk kontrak konstruksi (tidak termasuk bunga yang dikapitalisasi, biaya pemilik, dan komisioning), dan US$0,2 miliar untuk investasi di pabrik peleburan.
  • Pabrik desalinisasi. Konstruksi diharapkan selesai pada pertengahan 2024 diikuti dengan commissioning fasilitas dan jadwal peningkatan hingga akhir 2024.
  • Perluasan kapasitas PT Smelting sebesar 30% menjadi 1,3 juta metrik ton konsentrat tembaga per tahun yang diharapkan selesai pada akhir 2023. PTFI mendanai biaya perluasan tersebut, diperkirakan sekitar US$250 juta, dengan pinjaman yang akan dikonversi menjadi ekuitas dan meningkatkan kepemilikan PTFI di PT Smelting menjadi kepemilikan mayoritas, yang diperkirakan akan terjadi pada 2024.
  • PMR untuk mengolah emas dan perak dari smelter Manyar dan PT Smelting. Konstruksi sedang berlangsung dan diharapkan dapat dioperasikan pada 2024 dengan perkiraan biaya sebesar US$575 juta mencakup revisi terbaru terhadap ruang lingkup.

Secara kumulatif, belanja modal untuk proyek smelter Freeport di Indonesia berjumlah US$1,2 miliar pada sembilan bulan pertama 2023, dan diperkirakan mencapai sekitar US$1,6 miliar sampai dengan akhir tahun ini. 

(wdh)

No more pages