Logo Bloomberg Technoz

Simak Cara Pilih Dapen Agar Uang Pensiun Tak Raib

Ruisa Khoiriyah
12 October 2023 18:20

Bonus demografi Indonesia akan berakhir pada 2038, dibayangi masih rendahnya penetrasi dana pensiun (Unsplash/Tyler Morgan)
Bonus demografi Indonesia akan berakhir pada 2038, dibayangi masih rendahnya penetrasi dana pensiun (Unsplash/Tyler Morgan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Belum usai skandal utang BUMN karya setelah pecah megaskandal perusahaan asuransi pelat merah Jiwasraya, kini giliran dana pensiun BUMN.

Tidak tanggung-tanggung, setidaknya 70% perusahaan dana pensiun pelat merah (dapen BUMN) terindikasi 'sakit' atau sekitar 34 perusahaan. Dari jumlah itu, sebanyak 4 dapen BUMN telah dilaporkan ke Kejaksaan Agung oleh Kementerian BUMN, atas dugaan korupsi dengan nilai kerugian diperkiraan lebih dari Rp300-an miliar.

Skandal dapen BUMN menambah daftar panjang kasus industri keuangan yang membuat nasib peserta pensiun terombang-ambing bahkan terpuruk. Yang terbaru lalu, penutupan tak terduga DPLK BCA Life. Juga kasus Jiwasraya yang juga berimbas pada nasib dana pensiun banyak perusahaan peserta DPLK di BUMN tersebut.

Skandal dapen BUMN kesekian kali ini menambah preseden buruk industri dana pensiun di Tanah Air di tengah masih minimnya animo dan kesadaran masyarakat menyiapkan kebutuhan finansial di masa pensiun. Padahal, dengan kian dekatnya puncak demografi RI, rasio ketergantungan penduduk produktif dan non produktif akan semakin tinggi diprediksi mencapai 47,3% pada 2025, meningkat dari 44,67% pada 2022.

Rasio itu mengartikan, dalam setiap 100 penduduk Indonesia usia produktif, ada 44 penduduk usia non produktif atau usia rentan yang menjadi tanggungan. Dalam konteks ini, mendorong kesadaran persiapan pensiun masyarakat menjadi vital agar lingkaran 'setan' sandwich generation tidak berlanjut di mana itu bisa membebani laju perekonomian RI di masa mendatang.