Logo Bloomberg Technoz

Sumber Panas Bumi RI Terbesar Kedua Dunia, Mengapa Tak Diekspor?

Sultan Ibnu Affan
20 September 2023 20:20

Sumur bor produksi KMJ 56 yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Garut, Rabu (17/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Sumur bor produksi KMJ 56 yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Garut, Rabu (17/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah menimbang peluang untuk dapat mengekspor sumber daya panas bumi, di tengah posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan dan potensi geothermal terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi memperkirakan potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia mencapai 23 gigawatt (GW), tetapi baru termanfaatkan sekitar 2,3 GW.

“Ke depan, permintaan listrik di dalam negeri juga akan meningkat, negara maju juga meningkat kebutuhannya. Lalu apakah bisa diekspor? Nanti kita lihat, yang jelas pemerintah selalu mengutamakan kepentingan dalam negeri terlebih dahulu, baru kita bisa ekspor,” ujarnya di sela acara International Geothermal Convention and Exhibition Forum, Rabu (20/9/2023).

Untuk saat ini, kata Yudo, fokus pemerintah adalah bagaimana meningkatkan pemanfaatan sumber energi panas bumi yang melimpah di dalam negeri.

Di samping itu, salah satu tantangan ekspor panas bumi adalah sifatnya yang sangat tergantung pada lokasi. Berbeda dengan energi baru lain seperti tenaga surya, yang belum lama ini direncanakan untuk diekspor sebagai ‘listrik hijau’ ke Singapura.