Logo Bloomberg Technoz

Luhut Soal Kontroversi PLTU: Setop Batu Bara, Matilah Negeri Ini

Sultan Ibnu Affan
19 September 2023 13:10

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Al Drago/Bloomberg)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Al Drago/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan Indonesia tidak akan terpengaruh oleh desakan negara-negara maju untuk meninggalkan pembangkit batu bara dalam proyek-proyek industri hijau di dalam negeri. 

Dalam kaitan itu, Luhut merespons kritik bahwa Indonesia masih saja menggunakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk kawasan industri hijau dan di tengah masifnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) berikut baterainya.

“Saya bilang, ekuilibriumnya harus ada. Kalau kamu menghentikan semua batu bara, ya matilah negeri ini. Jadi baseload itu harus tetap ada. Kalau pakai panel surya itu hanya bisa siang hari. Kan belum ada baterai yang bisa menyimpan [listrik tenaga surya dalam waktu panjang]. Nanti kalau ada teknologi itu, baru itu akan bisa,” ujarnya saat ditemui usai acara Marine Spatial Planning and Services Expo (MSPS) 2023, Selasa (19/9/2023).

Ingat, jadi kamu jangan dipengaruhi oleh pikiran-pikiran negara maju itu. Mereka emisinya sudah 15 ton per kapita.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Menurutnya, pemerintah masih mengizinkan kawasan industri hijau beroperasi menggunakan PLTU berbasis batu bara bukan tanpa alasan. Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kalimantan Utara, misalnya, menggunakan PLTU 1x1 GW dari Adaro Group untuk menghidupkan smelter aluminium yang akan digunakan untuk komponen EV.

“Semua sudah kami hitung dengan cermat. Nah ini kita [emisi karbonnya] baru 2,3 ton per kapita. Ingat, jadi kamu jangan dipengaruhi oleh pikiran-pikiran negara maju itu. Mereka emisinya sudah 15 ton per kapita. Bandingkan 2,3 ton per kapita dengan 15 ton per kapita,” tegasnya.