Logo Bloomberg Technoz

Hari Ini Rupiah Belum Punya Daya Ungkit untuk Bangkit

Ruisa Khoiriyah
19 September 2023 08:20

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jelang kian dekat Federal Open Meeting Committee Federal Reserve, bank sentral Amerika, nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bergerak waspada dibayangi tekanan pelemahan hari ini.

Para pemodal global masih terus menyerbu aset-aset dolar Amerika Serikat dengan tingkat imbal hasil US Treasury mendaki hingga di atas 5% untuk tenor pendek dan 4,3% tenor 10 tahun, menggiring keluar modal asing dari pasar domestik. 

Aksi jual masih terus berlanjut di pasar surat utang dengan indeks IDMA tergerus lagi 0,3% kemarin. Hari ini, pemerintah menggelar lelang Surat Utang Negara dengan target indikatif Rp14 triliun dan maksimal Rp21 triliun. 

Pemodal terlihat terus menempuh aksi jual SUN tenor panjang terindikasi dari yield SUN 10 tahun yang menembus 6,72%, sementara tenor 2 tahun berhasil melandai di kisaran 6,35% sampai pagi ini.

Kontrak nondeliverable forward rupiah 1 bulan diperdagangkan melemah di kisaran Rp15.387/US$, memberi sinyal tekanan di pasar spot hari ini kemungkinan masih akan berlanjut.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Selasa 19 September (Divisi Riset Bloomberg Technoz)