Logo Bloomberg Technoz

Luhut Kaji Insentif Tarif Murah bagi PLTU yang Beralih ke PLN

Sultan Ibnu Affan
06 September 2023 13:10

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan rencana penertiban pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara yang dikelola swasta untuk kebutuhan industri, sebagai salah satu upaya pengurangan polusi yang menyelimuti Jakarta belakangan ini.

"Jadi PLTU [swasta] itu [kapasitasnya] ada yang 5 MW,  [megawatt] ada yang 10 MW. Itu kan mereka butuh, tetapi juga tidak pakai teknologi yang bagus sehingga banyak [emisinya]. Itu kita sudah notified supaya pasang scrubber, supaya dia [menggunakan] supercritical tech. Pilihan kedua, 'Kau setop, nanti kau beli dari PLN’," ujarnya di sela acara Bloomberg CEO Forum, Rabu (6/9/2023).

Luhut mengatakan upaya ‘memindahkan’ penggunaan PLTU industri ke PLTU milik PLN itu perlu dilakukan lantaran saat ini perusahaan listrik pelat merah juga mempunyai kelebihan kapasitas atau excess capacity kelistrikan hingga 4 gigawatt (GW).

Kau setop [PLTU industri], nanti kau beli dari PLN!

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pemerintah juga bakal  menyiapkan insentif bagi industri yang bersedia pasokan listriknya dialihkan ke PLTU milik PLN. Saat ini, pemerintah juga tengah mengidentifikasi industri yang menggunakan listrik berbasis batu bara sendiri.

Dari insentif itu, kata Luhut, nantinya industri kemungkinan bisa mendapatkan harga lebih murah dengan menggunakan listrik PLN. Sebab, nantinya program ini menjadi bagian penugasan atau public service obligation (PSO) perusahaan listrik negara.