Logo Bloomberg Technoz

Covid-19 Tak Kunjung Jinak, Harga Properti China Makin Merosot

Ruisa Khoiriyah
16 January 2023 10:55

Gedung perumahan di Henan, China. Pemerintah China berencana memudahkan para pengembang properti dalam mengakses permodalan (Qilai Shen/Bloomberg)
Gedung perumahan di Henan, China. Pemerintah China berencana memudahkan para pengembang properti dalam mengakses permodalan (Qilai Shen/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga properti di China makin terpuruk selama 16 bulan terakhir akibat pandemi Covid-19 yang makin meluas. Biro Statistik Nasional merilis data terbaru pada Senin (16/1/2023), harga rumah baru di 70 kota (tidak termasuk perumahan subsidi) pada Desember 2022 menurun 0,25% dari bulan sebelumnya. Dengan demikian, selama 2022, harga perumahan di China turun 2,3%.

Tren penurunan yang terus berlangsung ini terjadi kendati beberapa pekan belakangan pemerintah China tengah gencar mengupayakan perbaikan pasar properti dengan berbagai kebijakan baru. Di antaranya adalah kebijakan dukungan keuangan pada para pengembang yang kekurangan modal. 

Para pembuat kebijakan juga berusaha merangsang permintaan perumahan dari sisi hilir dengan menurunkan bunga pinjaman bagi pembeli rumah pertama. Kebijakan-kebijakan pelonggaran itu dirilis sejak September lalu dengan harapan harga rumah di negeri raksasa itu kembali pulih.

Namun, langkah-langkah tersebut masih tertahan oleh kasus Covid-19 yang meledak dalam skala besar setelah Presiden Xi Jinping mengakhiri kebijakan Zero Covid. Para pebisnis dan konsumen masih kesulitan untuk belum pulih di tengah situasi yang mencekam akibat Covid-19.

“Pengembang properti sedang berjuang untuk bernafas lega sementara waktu setelah pemerintah menempuh berbagai kebijakan mengurangi tekanan likuiditas. Tapi, satu-satunya jalan mengangkat mereka keluar dari krisis saat ini adalah kebangkitan penjualan,” ujar Esther Liu, Analis Kredit di S&P Global Ratings.