Logo Bloomberg Technoz

Soal Fenomena Hikikomori yang Populer di Jepang-Korea

Septiana Ledysia
31 August 2023 11:40

Pejalan kaki berlindung dari terik matahari di bawah payung di Seoul, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)
Pejalan kaki berlindung dari terik matahari di bawah payung di Seoul, Korea Selatan. (SeongJoon Cho/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta -Fenomena ‘Hikikomori’ yang populer di Jepang mulai diikuti banyak anak muda Korea Selatan. Lalu, apa itu Hikikomori?

Dari jurnal penelitian karya Alan Robert dan Albert C yang dilihat dari laman Perpustakaan Kesehatan Nasional Amerika, Hikikomori sebuah bentuk penarikan diri sosial yang parah yang ditandai dengan tingkah laku remaja atau orang dewasa muda yang menjadi penyendiri di rumah orang tua mereka, tidak ada kemauan untuk bekerja atau pergi ke sekolah selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Dari penelitian ditemukan, mayoritas kasus Hikikomori seperti itu dapat digolongkan sebagai berbagai gangguan psikiatri yang ada dalam DSM-IV-TR (atau ICD-10).

“Namun, subset yang mencolok dari kasus-kasus dengan psikopatologi yang signifikan tidak memenuhi kriteria untuk gangguan psikiatri yang sudah ada. Kami mengusulkan bahwa Hikikomori dapat dianggap sebagai sindrom terikat budaya dan pantas untuk penelitian lebih lanjut secara internasional untuk menentukan apakah hal ini memenuhi kriteria yang diterima sebagai gangguan psikiatri baru. Kriteria diagnosa penelitian untuk kondisi ini diusulkan,” dikutip dari jurnal penelitian yang berjudul ‘Hikikomori, A Japanese Culture-Bound Syndrome of Social Withdrawal? A Proposal for DSM-V’, Kamis (31/8/2023).

Belum lama ini, media-media Korea Selatan juga mengungkap anak-anak muda di negari ginseng itu banyak terkena sindrom Hikikomori. Salah satunya pria berusia 37 tahun bernama Mr. Y yang memilih tinggal sendirian di sebuah vila. Untuk pertama kalinya setelah satu tahun tinggal di vila tersebut, Y mengizinkan orang masuk rumahnya.