Logo Bloomberg Technoz

Turis China Kembali Hobi Terbang, Harga Avtur Berisiko Melonjak

News
28 August 2023 08:30

Pengunjung mengantri untuk memasuki Museum Istana di Kota Terlarang di Beijing, China, Minggu(13/8/2023). (Bloomberg)
Pengunjung mengantri untuk memasuki Museum Istana di Kota Terlarang di Beijing, China, Minggu(13/8/2023). (Bloomberg)

Bloomberg News

Bloomberg, Setelah bertahun-tahun permintaan perjalanan liburan dan bisnis yang terpendam akibat dampak buruk dari Covid-19, jutaan warga China kembali terbang ketika negara ini memimpin booming penerbangan di Asia.

Kembalinya China dianggap sebagai bagian terakhir yang hilang dalam pemulihan perjalanan udara global. Perjalanan domestik telah memimpin kebangkitan pasar penerbangan terkemuka di Asia, dan kini perjalanan internasional diproyeksi meningkat pesat setelah pencabutan larangan tur kelompok ke destinasi-destinasi populer.

Akan tetapi, kebangkitan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu potensi kenaikan konsumsi bahan bakar jet di tengah terbatasnya pasokan, yang menaikkan harga.

Dalam beberapa bulan terakhir, ketersediaan bahan bakar penerbangan menurun, dengan stok di hub seperti Singapura dan Amsterdam—Rotterdam—Antwerp berada di bawah rata-rata musiman. Hal ini disebabkan oleh serangkaian penghentian kilang yang tidak direncanakan, serta peningkatan produksi solar dan mengorbankan bahan bakar jet.

Geliat industri aviasi di tengah gejala pemulihan perjalanan wisata warga China./dok. Bloomberg