Logo Bloomberg Technoz

Kerja Hybrid Dianggap Jitu Ketimbang Wacana 4 In 1 Atasi Polusi

15 August 2023 13:50

Sejumlah kendaraan mengantre akibat kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (21/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Sejumlah kendaraan mengantre akibat kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman, Selasa (21/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengamat Transportasi Universitas Indonesia (UI), Andyka Kusuma mendorong pemerintah membuka komunikasi dengan pengusaha di ibu kota terkait solusi tingginya angka kemacetan dan polusi di DKI.

Andyka menilai bahwa wacana penerapan 4 in 1 di ibu kota tidak relevan dengan situasi yang ada saat ini. Menurutnya, strategi yang tepat ialah pembagian jam kerja para pekerja di ibu kota sembari mendorong minat publik terhadap transportasi umum. Konsep kerja hybrid tersebut dianggap lebih jitu.

"4 in 1 dan 3 in 1 sama saja. Tidak signifikan dalam mengurangi tingginya angka kemacetan," ujar Andyka kepada Bloomberg Technoz, Selasa (15/8/2023).

Andyka menilai karena itu perlu ada duduk bersama antara pemerintah dengan pihak swasta untuk melakukan penyesuaian terhadap sejumlah sektor yang mampu melakukan kerja hybrid kepada para pekerjanya.

"Tinggal dibagi ulang sektor mana yang bisa diterapkan. Intinya kita pernah berhasil bekerja seperti ini pada waktu pandemi (Covid)," tegasnya.

4 in 1 dan 3 in 1 sama saja. Tidak signifikan dalam mengurangi tingginya angka kemacetan

Pengamat Transportasi UI, Andyka Kusuma