Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terlemah Sejak Maret, BI Guyur Valas Rp53 Triliun

Ruisa Khoiriyah
14 August 2023 14:00

Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dengan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terus menghadapi tekanan besar aksi jual pemodal di pasar terpicu keterpurukan sektor properti China dan potensi kenaikan bunga acuan Amerika lebih lanjut di sisa tahun ini. 

Tekanan terhadap rupiah terbilang besar sejak Agustus dan mendorong bank sentral lebih agresif menggelar operasi moneter untuk mendukung otot rupiah.

Bank Indonesia agresif mengguyur pasar dengan dolar AS melalui operasi moneter FX Swap jual sejak awal bulan sampai 11 Agustus dengan nilai jual menembus US$3,48 miliar. Angka itu didapatkan dari delapan kali gelar lelang FX Swap.

Dengan acuan kurs tengah BI sebesar Rp15.225/US$ per 11 Agustus lalu, angka itu setara dengan Rp52,98 triliun. Bila dibandingkan dengan nilai transaksi FX Swap jual selama Juli yang sebesar US$2,75 miliar, maka nilai yang dicatat dalam 11 hari bulan ini terbilang besar karena telah melampaui angka penuh bulan lalu.

Berdasarkan data Bank Indonesia, operasi moneter FX swap BI selama Juli mencatat nilai penyerapan bersih hingga US$3,22 miliar, sekitar Rp48,59 triliun. Angka itu berasal dari angka masuk US$5,97 miliar dan angka keluar US$2,75 miliar.