Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat sepanjang Januari—Juli 2023, nilai resi gudang yang diterbitkan otoritas perdagangan mencapai Rp338,18 miliar dengan pembiayaan senilai Rp160,04 miliar.

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan sistem resi gudang (SRG) saat ini tidak lagi sekadar difungsikan untuk menjamin ketersediaan pasok komoditas pangan, tetapi juga mulai difokuskan untuk pasar ekspor.  

“Beberapa komoditas sudah berhasil diekspor melalui gudang SRG, seperti komoditas ikan dari gudang SRG Benoa Bali dan Probolinggo ke Korea dan Australia; dan beras organik dari gudang SRG Wonogiri ke Amerika Serikat, Perancis, Singapura dan Malaysia,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (5/8/2023).

Selain itu, kopi dari gudang SRG Aceh Tengah dan Subang diklaim telah diekspor ke Amerika Serikat, Mesir dan Lebanon; dan rumput laut dari gudang SRG Makassar diekspor ke Jepang, Italia, Tiongkok, Rusia, dan Jerman.

Sekadar catatan, SRG adalah sistem penyimpanan komoditas di gudang SRG yang membantu petani dan pelaku usaha dalam melakukan tunda jual saat harga turun dan memperoleh alternatif pembiayaan dengan resi gudang yang diterbitkan sebagai agunan di bank.

“Selain itu, dalam SRG barang yang disimpan di gudang akan terjaga standar mutunya. Melalui SRG akan terpantau ketersediaan dan sebaran komoditas khususnya bahan pangan yang disimpan di gudang SRG,” jelas Didid.

Sistem tersebut, lanjutnya, juga dapat membantu pemerintah mengambil kebijakan yang diperlukan, seperti distribusi dari daerah surplus ke daerah minus.

Adapun, Kemendag saat ini mengatur 22 jenis komoditas dalam penyelenggaraan SRG berdasarkan Permendag No. 24/2023 tentang Perubahan Kedua atas Permendag No. 33/2020 tentang Barang dan Persyaratan Barang yang Dapat Disimpan dalam Sistem Resi Gudang.

Komoditas SRG meliputi gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, ayam karkas beku, gula kristal putih, kedelai, tembakau, dan kayu manis. 

(wdh)

No more pages