Logo Bloomberg Technoz

Dia mengatakan saat ini kontributor pendapatan MTEL terbesar berasal dari bisnis menara, dengan porsi 93,2%. Sementara kontribusi unit bisnis lainnya tercatat memiliki porsi 6,8% terhadap seluruh pendapatan.

Lebih rinci, bisnis penyewaan menara yang meraih pendapatan Rp3,45 triliun, meningkat 15,5% secara yoy. Berikutnya adalah bisnis reseller, yakni penyewaan menara yang tidak dimiliki oleh Mitratel. Bisnis ini menyumbang pendapatan Rp309 miliar, turun 8,8% secara yoy. 

“Bisnis reseller turun karena kami mengakuisisi menara dalam bisnis reseller yang dimiliki pihak ketiga, sehingga nilainya tercatat di bisnis tower leasing,” ujarnya. 

Berikutnya adalah pendapatan yang dihasilkan unit bisnis yang terkait dengan menara, seperti jasa penyediaan listrik ke menara atau power to the tower. Unit bisnis ini menghasilkan pendapatan Rp282 miliar ke Mitratel dalam enam bulan.

Emiten dengan ticker MTEL ini mencatatkan EBITDA Rp3,35 triliun, meningkat 16,1% secara yoy. Rasio EBITDA Margin tercatat 81,2% naik dibandingkan setahun sebelumnya 77,5%. 

Bukan hanya EBITDA Margin, rasio rentabilitas Mitratel lainnya juga meningkat, yakni Return on Asset (ROA) 3,6% dari sebelumnya 3,2% dan Return on Equity mencapai 6,2% dari sebelumnya 5,3%.

(dba)

No more pages