Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) meraih laba bersih Rp 1,02 triliun pada Semester I-2023, meningkat 14,7% secara year on year (yoy) dari semester I-2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, Kamis (27/7/2023), kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 11% secara yoy menjadi Rp 4,13 triliun. Sementara itu beban perseroan hanya tumbuh 8%, menjadi Rp 2,35 triliun.
Direktur Keuangan Mitratel Ian Sigit Kurniawan mengatakan kinerja keuangan di semester I-2023 sudah on track dengan guidance yang telah ditetapkan oleh perseroan. “Sejak awal tahun kami telah menetapkan guidance untuk revenue tumbuh 11% yoy, dan komitmen untuk keuangan yang lain dapat tumbuh double digit,” ujar Ian Sigit dalam pertemuan dengan media massa, hari ini.
Hingga akhir Juni 2023, Mitratel tercatat memiliki 36.719 menara atau meningkat 27,6% secara YoY, dan menjadikannya sebagai perusahaan dengan menara terbanyak di Indonesia. Seiring dengan peningkatan kepemilikan menara, jumlah tenant perusahaan pun meningkat 24,6% menjadi 54.718 tenant.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan dalam bisnis menara, jumlah menara akan menjadi hal penting dalam persaingan usaha. Oleh karena itu, perseroan agresif untuk mengakuisisi banyak menara dalam beberapa tahun terakhir. “Dalam bisnis menara ada prinsip size does matters,” ujarnya
Dia mengatakan saat ini kontributor pendapatan MTEL terbesar berasal dari bisnis menara, dengan porsi 93,2%. Sementara kontribusi unit bisnis lainnya tercatat memiliki porsi 6,8% terhadap seluruh pendapatan.
Lebih rinci, bisnis penyewaan menara yang meraih pendapatan Rp3,45 triliun, meningkat 15,5% secara yoy. Berikutnya adalah bisnis reseller, yakni penyewaan menara yang tidak dimiliki oleh Mitratel. Bisnis ini menyumbang pendapatan Rp309 miliar, turun 8,8% secara yoy.
“Bisnis reseller turun karena kami mengakuisisi menara dalam bisnis reseller yang dimiliki pihak ketiga, sehingga nilainya tercatat di bisnis tower leasing,” ujarnya.
Berikutnya adalah pendapatan yang dihasilkan unit bisnis yang terkait dengan menara, seperti jasa penyediaan listrik ke menara atau power to the tower. Unit bisnis ini menghasilkan pendapatan Rp282 miliar ke Mitratel dalam enam bulan.
Emiten dengan ticker MTEL ini mencatatkan EBITDA Rp3,35 triliun, meningkat 16,1% secara yoy. Rasio EBITDA Margin tercatat 81,2% naik dibandingkan setahun sebelumnya 77,5%.
Bukan hanya EBITDA Margin, rasio rentabilitas Mitratel lainnya juga meningkat, yakni Return on Asset (ROA) 3,6% dari sebelumnya 3,2% dan Return on Equity mencapai 6,2% dari sebelumnya 5,3%.
(dba)