Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Belanja Online Lesu, Pertanda Daya Beli Rakyat Turun?

Ruisa Khoiriyah
18 July 2023 16:55

Ilustrasi belanja online (Dok. Envito)
Ilustrasi belanja online (Dok. Envito)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Daya beli masyarakat ditengarai mulai lesu seiring perlambatan ekonomi global yang telah berdampak pada kinerja ekspor di tengah masih tingginya bunga acuan yang menahan laju pertumbuhan kredit perbankan.

Beberapa data terbaru memperlihatkan laju konsumsi masyarakat belum mampu bangkit bahkan terancam berbalik mundur melambat. Penjualan mobil pada Juni lalu lebih kecil dibanding bulan sebelumnya ditambah penurunan impor barang konsumsi yang memberi sinyal adanya pelemahan permintaan konsumsi domestik.

Pada kuartal II-2023, semakin terlihat juga animo berbelanja masyarakat di toko-toko online semakin menurun. Mengacu pada tren kunjungan ke 5 marketplace terbesar selama kuartal II-2023 berdasarkan data Similarweb, rata-rata kunjungan mencatat penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya dan periode yang sama tahun 2022.

Sebagai gambaran, pada akhir kuartal I-2023 lalu, kunjungan ke Tokopedia rata-rata mencapai 117 juta kunjungan, sedangkan pada kuartal II-2023, rata-rata kunjungan ke marketplace berwarna hijau itu turun menjadi 107,2 juta. Bahkan bila dibandingkan kuartal II-2022, berdasarkan data iPrice, penurunan kunjungan ke Tokopedia lebih anjlok lagi karena pada periode itu jumlah visit masih sebesar 158,3 juta per bulan. 

Hal serupa dialami juga oleh Lazada yang mencatat penurunan dari 83,2 juta pada kuartal I-2023 menjadi 74,53 juta pada kuartal berikutnya.