Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali angkat bicara terkait dengan rencana akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) yang hingga saat ini belum menemukan titik terang.
Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyebut akuisisi yang akan dilakukan oleh MRT Jakarta terhadap KCI dilakukan untuk mengintegrasikan layanan transportasi di wilayah Jabodetabek melalui satu otoritas. Nantinya, MRT Jakarta akan mengambil alih operasi Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek dari KCI.
Saat ini, pihak-pihak terkait masih berada dalam tahap penjajakan. Oleh karena itu, Risal belum bisa berkomentar banyak mengenai rencana akuisisi itu.
"Untuk masalah berapa persentasenya, kita belum bicara secara mendalam. Semuanya masih dikaji," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
Kemudian untuk skema public service obligation, kemungkinan akan menjadi tanggung jawab dari Pemprov DKI Jakarta lantaran status MRT Jakarta yang sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Saat ini, PSO yang diterima oleh KCI untuk tarif KRL berasal dari pemerintah pusat melalui induk usahanya PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Sebelumnya, Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menyebut akuisisi atau pembelian sebagian saham KCI belum bisa dilakukan lantaran masih menunggu keputusan terkait PSO. Pihaknya bertanya-tanya, siapa yang akan menanggung PSO apabila aksi korporasi itu dilakukan.
"PSO-nya kalau dibeli [sahamya] sebagian besar oleh Pemprov DKI yang menanggung siapa? Masih pusatkah? Ini yang mau kita selesaikan sehingga belum terlaksana," katanya ketika ditemui di Kantor Pusat MRT Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Tuhiyat menjelaskan pembelian sebagian saham KCI dilatarbelakangi oleh rapat terbatas (Ratas)Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 8 Januari 2019 silam. Dalam Ratas tersebut Jokowi untuk adanya integrasi transportasi publik wilayah Jabodetabek dalam satu otoritas atau institusi.
Namun yang jelas, pembelian saham yang akan dilakukan tidak untuk pengambilalihan keseluruhan operasi kereta yang saat dioperasikan oleh KCI. Pihaknya hanya akan mengambil alih operasi KRL Jabodetabek.
"Kalau ada KRL di wilayah Solo dan Yogyakarta itu akan tetap di bawah KCI," ujarnya.
(rez/frg)