Logo Bloomberg Technoz

Potret Meriahnya Pawai Ogoh-ogoh Jelang Hari Raya Nyepi

Andrean Kristianto
21 March 2023 20:24

Umat Hindu usai melakukan sembahyang Tawur Agung di Pura Amerta Jati, Cinere, Jawa Barat, Selasa (21/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Umat Hindu usai melakukan sembahyang Tawur Agung di Pura Amerta Jati, Cinere, Jawa Barat, Selasa (21/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Usai sembahyang Tawur Agung, umat Hindu mempersiapkan pawai ogoh-ogoh. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Usai sembahyang Tawur Agung, umat Hindu mempersiapkan pawai ogoh-ogoh. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pawai ogo-ogoh merupakan salah satu prosesi saat menyambut perayaan Hari Suci Nyepi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Pawai ogo-ogoh merupakan salah satu prosesi saat menyambut perayaan Hari Suci Nyepi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh mengambarkan roh jahat atau sifat jahat yang dipgambarkan dalam bentuk patung atau boneka besar. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh mengambarkan roh jahat atau sifat jahat yang dipgambarkan dalam bentuk patung atau boneka besar. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh bisanya diarak oleh para pemuda-pemudi dari setiap Sekaa Teruna Teruni (STT). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh bisanya diarak oleh para pemuda-pemudi dari setiap Sekaa Teruna Teruni (STT). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Alat musik gamelan atau gong (sebutan di Bali) dimainkan mengiringi pawai ogoh-ogoh. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Alat musik gamelan atau gong (sebutan di Bali) dimainkan mengiringi pawai ogoh-ogoh. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Usai diarak keliling  dengan diiringi musik, Ogoh-ogoh berakhir dibakar. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Usai diarak keliling dengan diiringi musik, Ogoh-ogoh berakhir dibakar. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh dibakar bertujuan menghilangkan segala bentuk keburukan dan kejahatan yang ada di wilayah setempat.(Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Ogoh-ogoh dibakar bertujuan menghilangkan segala bentuk keburukan dan kejahatan yang ada di wilayah setempat.(Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Membakar ogoh-ogoh juga merupakan simbol memusnahkan sifat-sifat buruk manusia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Membakar ogoh-ogoh juga merupakan simbol memusnahkan sifat-sifat buruk manusia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Umat Hindu usai melakukan sembahyang Tawur Agung di Pura Amerta Jati, Cinere, Jawa Barat, Selasa (21/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Usai sembahyang Tawur Agung, umat Hindu mempersiapkan pawai ogoh-ogoh. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pawai ogo-ogoh merupakan salah satu prosesi saat menyambut perayaan Hari Suci Nyepi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ogoh-ogoh mengambarkan roh jahat atau sifat jahat yang dipgambarkan dalam bentuk patung atau boneka besar. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ogoh-ogoh bisanya diarak oleh para pemuda-pemudi dari setiap Sekaa Teruna Teruni (STT). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Alat musik gamelan atau gong (sebutan di Bali) dimainkan mengiringi pawai ogoh-ogoh. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Usai diarak keliling  dengan diiringi musik, Ogoh-ogoh berakhir dibakar. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ogoh-ogoh dibakar bertujuan menghilangkan segala bentuk keburukan dan kejahatan yang ada di wilayah setempat.(Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Membakar ogoh-ogoh juga merupakan simbol memusnahkan sifat-sifat buruk manusia. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Umat Hindu besok, Rabu (22/3/2023) akan merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945. Sebelum pelaksanaan Nyepi, terdapat beberapa prosesi yang harus dilakukan oleh umat Hindu Nusantara. Termasuk di dalamnya adalah pawai ogoh-ogoh atau pengerupukan yang diadakan satu hari sebelum hari raya.

Umat Hindu mengawali pawai ogoh-ogoh dengan upacara Tawur Agung Kesanga. Usai sembahyang, pengarakan baru dilaksanakan pada sore hari. 

Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Menurut ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala melambangkan kekuatan alam semesta, gelap (Bhu) dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. 

Ogoh-ogoh adalah gambaran visual dari energi sifat jahat yang digambarkan dalam bentuk patung atau boneka besar. Setelah diarak keliling, ogoh-ogoh kemudian dibakar dengan tujuan menghilangkan segala bentuk keburukan dan kejahatan yang ada di wilayah setempat.

(dre/frg)