Wajah-wajah Capim KPK Jalani Tes Tertulis
Andrean Kristianto
31 July 2024 19:44
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat akan mengikuti tes Calon pimpinan KPK di Jakarta, Rabu (31/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar seleksi tes tertulis calon pimpinan atau capim KPK. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Para calon pimpinan KPK yang lolos berasal dari berbagai lapisan masyarakat. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Sebanyak tujuh calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan gugur (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Usai tes tertulis, peserta yang dinyatakan lolos nantinya akan menjalani tahapan profil asesmen. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pansel mencatat ada 236 capim KPK dan 146 calon anggota dewas KPK. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Tes tertulis menggunakan aplikasi berbasis Web atau Portal Asesmen Terpadu Kemensetneg. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hasil jawaban tes tertulis akan diperiksa dan dinilai oleh proofreader yang berasal dari kalangan akademisi.. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Hasil Tes Tertulis akan diumumkan pada hari Rabu, tanggal 8 Agustus 2024 melalui website Kemensetneg (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) menggelar seleksi tes tertulis calon pimpinan atau Capim KPK yang berlangsung di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2024).
Tes tertulis dilaksanakan secara luring menggunakan aplikasi berbasis web atau Portal Asesmen Terpadu Kemensetneg, dengan menggunakan laptop atau komputer yang disediakan oleh panitia.
Baca Juga
Usai tes tertulis, peserta yang dinyatakan lolos nantinya akan menjalani tahapan profil asesmen. Sebanyak tujuh Capim KPK dinyatakan gugur saat tes tulis karena tidak hadir.
Sebelumnya, Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK, Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, para Capim KPK yang lolos berasal dari berbagai lapisan masyarakat, di antaranya 50 orang berasal dari akademisi; BUMN enam orang; Hakim 17 orang; Jaksa 11 orang; Polri 16 orang.
Selain itu, pansel juga mencatat empat orang berasal dari lembaga asing; 26 orang aparatur sipil negara (ASN); 36 orang praktisi; Swasta 12 orang; TNI tiga orang; Auditor 39 orang; LSM delapan orang; dan pihak-pihak lain delapan orang.
(dre)
