Mengintip Simulasi Program Makan Siang Gratis Rp15.000 per Menu
Andrean Kristianto
29 February 2024 13:59
Siswa membawa kotak makan untuk mengikuti simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kamis (29/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Saat mengikuti simulasi makan siang gratis ini, siswa diwajibkan membawa kotak makan sendiri. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Terdapat 4 menu yang menjadi percontohan dalam simulasi ini. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Semua menu tersebut dibandrol senilai Rp 15 ribu sesuai dengan anggaran makan siang gratis per anak. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Menu-menu yang disajikan kepada para siswa dan siswi yakni nasi ayam, nasi semur telur, gado-gado, dan siomay. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Saat makan siang ketua kelas membagikan kotak makan yang telah diisi oleh menu makan siang gratris. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Simulasi ini juga untuk menghitung anggaran yang diperlukan dan menu yang bakal disediakan dalam program makan siang gratis.
Airlangga mengatakan ada sekitar 70,5 juta orang yang kemungkinan menjadi penerima makan siang dan susu gratis. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Simulasi ini juga berguna untuk memberikan edukasi terkait gizi yang dibutuhkan oleh para siswa. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Terdapat 4 menu yang menjadi percontohan dalam simulasi ini.
Dalam simulasi ini, menu-menu yang disajikan kepada para siswa dan siswi yakni nasi ayam, nasi semur telur, gado-gado, dan siomay serta buah-buahan. Semua menu tersebut dibandrol senilai Rp 15 ribu sesuai dengan anggaran makan siang gratis per anak.
Baca Juga
Seperti diketahui, program makan siang gratis merupakan program unggulan yang dimiliki calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Meskipun simulasi yang dilakukan sangat serupa dengan program yang diusung paslon tersebut, namun Airlangga mengatakan simulasi yang dilakukan ini hanya kebetulan berlangsung paralel dan bukan simulasi dari program tersebut.
(dre)
