Astra Wujudkan Kiprah Perempuan Astra untuk Menginspirasi Bangsa
Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam acara Gala Dinner Women On The Move 2025, sesi Fireside Chat yang digelar oleh Perempuan Astra menjadi sorotan utama. Rina Apriyani, CEO Astra sekaligus Ketua Komunitas Perempuan Astra, berbagi pandangan mendalam tentang pentingnya kepemimpinan perempuan dan inisiatif perusahaan dalam mendorong kesetaraan serta dampak sosial.
Dalam percakapan hangat tersebut, Rina menjelaskan latar belakang dan visi komunitas yang baru diluncurkan dua minggu sebelumnya.
Baca Juga
“Visi kami sederhana, tetapi sangat kuat: berdaya dan berdampak. Itu dua kata kunci kami,” ujar Rina. “Kami ingin perempuan Astra memiliki daya, sehingga bisa berdampak – baik terhadap pekerjaan, lingkungan perusahaan, maupun terhadap bangsa ini.”
Dengan lebih dari 20.000 karyawan perempuan dan lebih dari 200 komunitas internal di Astra, Rina menekankan pentingnya membangun sistem pendukung (support system) yang nyata dan terstruktur.
“Selama ini kontribusi perempuan di Astra sudah nyata, tapi kami ingin mendorong ini jadi lebih sistematis, terstruktur, dan berdampak luas,” tegasnya.
Tantangan dan Peluang
Dalam sesi diskusi, Rina juga mengakui bahwa membentuk komunitas ini bukan tanpa tantangan. Banyak yang awalnya mempertanyakan urgensi komunitas perempuan. Namun, setelah turun langsung ke berbagai unit bisnis, timnya menemukan banyak tantangan tersembunyi yang dihadapi perempuan di tempat kerja.
“Ternyata seperti gunung es. Di balik permukaan, ada banyak masalah — terutama soal kebijakan yang belum tentu berpihak pada perempuan,” jelasnya.
Menariknya, peluncuran komunitas ini juga mendapat perhatian dari karyawan laki-laki.
“Ada yang bertanya, ‘Kenapa nggak ada komunitas laki-laki?’ Di sini kami tekankan, ini bukan soal eksklusivitas. Komunitas ini hadir bukan untuk memisahkan, tapi justru menguatkan ekosistem bersama,” ujar Rina.
Strategi Kepemimpinan dan Dukungan Nyata
Sebagai pemimpin perempuan di industri yang dominan maskulin seperti otomotif, Rina berbagi strategi dan pengalaman pribadi. Ia menyoroti pentingnya keberanian mengambil tantangan.
“Sering kali kita sebagai perempuan meragukan diri sendiri. Saat kesempatan datang, kita mundur karena takut tidak mampu. Padahal sebenarnya kita mampu,” katanya. “Kuncinya adalah jangan takut mengambil challenge. Profesionalisme itu tidak mengenal gender.”
Astra sendiri sudah mengembangkan berbagai inisiatif untuk mendukung kepemimpinan perempuan. Salah satunya adalah program mentoring dan coaching antarperempuan, yang disebut women support women.
“Kadang kompetensi dan performa kita setara, tapi tantangannya berbeda. Ada hal-hal yang lebih nyaman didiskusikan dengan sesama perempuan. Maka program ini sangat membantu, karena kita tahu kita tidak sendiri,” ujar Rina.
Dampak Nyata dan Kontribusi Sosial
Perempuan Astra juga aktif dalam kegiatan sosial. Salah satu kontribusi terbaru mereka adalah keterlibatan dalam pembangunan rumah sederhana di kampung pekerja, sebagai bagian dari program pemerintah.
“Kami datang sebagai volunteer. Rasanya luar biasa melihat harapan di mata masyarakat yang kami bantu. Di situ kami benar-benar merasa berdampak,” tutur Rina.
Lebih jauh, Rina menjelaskan bahwa keberadaan Perempuan Astra sejalan dengan Aspirasi Astra 2030, khususnya dalam pilar people dan public contribution yang menekankan inklusivitas dan keberlanjutan.
Pesan untuk Perempuan Indonesia
Menutup sesi, Rina memberikan pesan kuat untuk seluruh perempuan Indonesia.
“Kita harus yakin dengan kemampuan kita. Ambil kesempatan yang datang. Punya growth mindset, terus belajar dan berkembang. Dan setelah kita berdaya, jangan lupa berdampak – untuk pekerjaan kita, perusahaan kita, dan yang lebih luas lagi, masyarakat kita.”
Sesi Fireside Chat ini menegaskan bahwa Perempuan Astra bukan hanya tentang peran di internal perusahaan, tapi juga tentang kontribusi terhadap perubahan sosial yang lebih besar.
(tim)

























