Logo Bloomberg Technoz

Ramai-ramai Warga Thailand Tuntut Perdana Menterinya Mundur

News
30 June 2025 20:43

Sejumlah massa melakukan demo antipemerintah di Bangkok, Thailand, Sabtu (28/6/2025). (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Sejumlah massa melakukan demo antipemerintah di Bangkok, Thailand, Sabtu (28/6/2025). (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Para demonstran turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Para demonstran turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Aksi ini dipicu oleh kontroversi terkait percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Aksi ini dipicu oleh kontroversi terkait percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Massa mulai berkumpul di kawasan persimpangan Victory Monument, salah satu titik utama di kota tersebut. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Massa mulai berkumpul di kawasan persimpangan Victory Monument, salah satu titik utama di kota tersebut. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Mereka membawa bendera, sementara sejumlah biksu memimpin doa dan nyanyian di atas panggung.  (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Mereka membawa bendera, sementara sejumlah biksu memimpin doa dan nyanyian di atas panggung. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Paetongtarn menolak untuk mundur meski tekanan semakin besar sejak bocornya rekaman telepon. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Paetongtarn menolak untuk mundur meski tekanan semakin besar sejak bocornya rekaman telepon. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Sejumlah massa melakukan demo antipemerintah di Bangkok, Thailand, Sabtu (28/6/2025). (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Para demonstran turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Aksi ini dipicu oleh kontroversi terkait percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Massa mulai berkumpul di kawasan persimpangan Victory Monument, salah satu titik utama di kota tersebut. (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Mereka membawa bendera, sementara sejumlah biksu memimpin doa dan nyanyian di atas panggung.  (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Paetongtarn menolak untuk mundur meski tekanan semakin besar sejak bocornya rekaman telepon. (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aksi protes kembali mengguncang ibu kota Thailand, Bangkok, pada Sabtu (28/6), ketika para demonstran turun ke jalan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra. Aksi ini dipicu oleh kontroversi yang masih berlanjut terkait percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen.

Massa mulai berkumpul di kawasan persimpangan Victory Monument, salah satu titik utama di kota tersebut. Mereka membawa bendera, sementara sejumlah biksu memimpin doa dan nyanyian di atas panggung.

Paetongtarn sejauh ini menolak untuk mundur meski tekanan semakin besar sejak bocornya rekaman telepon yang memperdengarkan kritikannya terhadap militer Thailand. Insiden tersebut menyebabkan salah satu partai koalisi penting menarik dukungan dan hampir membuat pemerintahannya runtuh bulan ini.

Koalisi pemerintahan tanpa kehadiran Partai Bhumjaithai—yang sebelumnya merupakan mitra terbesar kedua—kini hanya menguasai mayoritas tipis di parlemen. Situasi ini dikhawatirkan akan menghambat pengesahan sejumlah undang-undang penting pada Juli mendatang, termasuk RUU legalisasi kasino yang kontroversial serta anggaran tahun fiskal berikutnya.

Meski begitu, sejauh ini para mitra koalisi lainnya masih menyatakan dukungan terhadap Paetongtarn.

(bbn/wep)