Logo Bloomberg Technoz

Warga Eropa Kaya yang Tergoda Surga Pajak

News
26 June 2025 18:49

Turis mengambil foto di dekat taman Kasino Monte Carlo di Monte Carlo, Monako, Rabu, (25/6/2025). (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Turis mengambil foto di dekat taman Kasino Monte Carlo di Monte Carlo, Monako, Rabu, (25/6/2025). (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Orang-orang kaya dari Inggris ramai-ramai pindah ke negara dengan tarif pajak lebih rendah seperti Monako, Swiss, dan Dubai. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Orang-orang kaya dari Inggris ramai-ramai pindah ke negara dengan tarif pajak lebih rendah seperti Monako, Swiss, dan Dubai. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Namun, tidak semua warga kaya Eropa dapat melakukannya dengan mudah karena berbagai hambatan perpajakan. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Namun, tidak semua warga kaya Eropa dapat melakukannya dengan mudah karena berbagai hambatan perpajakan. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Negara-negara dengan tarif pajak tinggi seperti Jerman, Norwegia, dan Belgia menerapkan pajak keluar. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Negara-negara dengan tarif pajak tinggi seperti Jerman, Norwegia, dan Belgia menerapkan pajak keluar. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Pajak keluar diterapkan sebagai upaya untuk memperlambat migrasi orang kaya. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Pajak keluar diterapkan sebagai upaya untuk memperlambat migrasi orang kaya. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Pemerintah Eropa mulai melihat pajak keluar sebagai sumber pendapatan tambahan, terutama pascapandemi  (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Pemerintah Eropa mulai melihat pajak keluar sebagai sumber pendapatan tambahan, terutama pascapandemi (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Beberapa negara telah memperketat aturan guna menutup celah penghindaran pajak. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Beberapa negara telah memperketat aturan guna menutup celah penghindaran pajak. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Turis mengambil foto di dekat taman Kasino Monte Carlo di Monte Carlo, Monako, Rabu, (25/6/2025). (Jeremy Suyker/Bloomberg)
Orang-orang kaya dari Inggris ramai-ramai pindah ke negara dengan tarif pajak lebih rendah seperti Monako, Swiss, dan Dubai. (Jeremy Suyker/Bloomberg)
Namun, tidak semua warga kaya Eropa dapat melakukannya dengan mudah karena berbagai hambatan perpajakan. (Jeremy Suyker/Bloomberg)
Negara-negara dengan tarif pajak tinggi seperti Jerman, Norwegia, dan Belgia menerapkan pajak keluar. (Jeremy Suyker/Bloomberg)
Pajak keluar diterapkan sebagai upaya untuk memperlambat migrasi orang kaya. (Jeremy Suyker/Bloomberg)
Pemerintah Eropa mulai melihat pajak keluar sebagai sumber pendapatan tambahan, terutama pascapandemi  (Jeremy Suyker/Bloomberg)
Beberapa negara telah memperketat aturan guna menutup celah penghindaran pajak. (Jeremy Suyker/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Orang-orang kaya dari Inggris ramai-ramai pindah ke negara dengan tarif pajak lebih rendah seperti Monako, Swiss, dan Dubai. Namun, tidak semua warga kaya Eropa dapat melakukannya dengan mudah karena berbagai hambatan perpajakan.

Negara-negara dengan tarif pajak tinggi seperti Jerman, Norwegia, dan Belgia menerapkan pajak keluar sebagai upaya untuk memperlambat migrasi orang kaya. Pajak ini dikenakan atas nilai keuntungan modal yang belum direalisasi sebagai bentuk kontribusi atas pemanfaatan sumber daya negara.

Pemerintah Eropa mulai melihat pajak keluar sebagai sumber pendapatan tambahan, terutama pascapandemi dan perlambatan ekonomi. Meskipun demikian, penerapannya masih menjadi perdebatan karena menuntut pembayaran atas aset yang belum dijual, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memiliki kekayaan tidak likuid.

Beberapa negara telah memperketat aturan guna menutup celah penghindaran pajak, seperti Norwegia yang meningkatkan tarif atas individu dengan kekayaan tinggi. Jerman juga memperluas cakupan pajak keluar setelah kasus perpindahan Helmut Horten ke Swiss yang memicu perubahan kebijakan.

(bbn)