Logo Bloomberg Technoz

“Ada dampak kebijakan injeksi uang yang kita taruh di sistem perbankan, itu enggak se-optimal yang saya duga, yang saya estimasi sebelumnya,” imbuh dia.

Sebelumnnya, Purbaya sempat angkat bicara ihwal adanya sejumlah sorotan dan kritik dari kalangan ekonom dan para pelaku pasar menyoal kebijakan pemerintah yang cenderung mengarah ke arah 'fiscal dominance'.

Fiscal dominance menunjuk pada pada suatu kondisi di mana kebijakan fiskal lebih dominan ketimbang kebijakan moneter, sehingga bank sentral dilihat makin kehilangan independensinya dan cenderung menyesuaikan kebijakan moneter demi mendukung kebijakan fiskal apakah itu pembiayaan maupun pengeluaran.

Dalam pertemuan bersama jurnalis di Kemenkeu RI pada Jumat siang (26/9/2025), Purbaya mengatakan, otoritas fiskal dan moneter tetap fokus di wilayah wewenang masing-masing tetapi dengan tujuan sama yakni menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih cepat agar masyarakat bisa meningkat kemakmurannya.

“Soal fiscal dominance... Jadi gini, tadi saya baru makan siang dengan Gubernur BI [Perry Warjiyo]. Kita kompak pokoknya. Fiskal-fiskal, moneter ya moneter. Kita akan fokus ke wewenang masing-masing,” ujar Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Purbaya lantas mencontohkan jika belakangan ekonomi dalam negeri tumbuh melambat. Hal itu disebabkan oleh ketidaksinkronan pemerintah dan BI dalam mengambil kebijakan. Tetapi saat ini dua otoritas sudah berjalan beriringan. 

Purbaya pun memastikan ke depan kedua lembaga akan melakukan pertemuan rutin, sebagai bagian dari optimalisasi percepatan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

“Sekarang udah satu pikiran, kita ingin memajukan ekonomi bareng-bareng. Dan ini serius. Kami betul-betul saling sinergi. Pak Perry (Perry Warjiyo, Gubernur BI) itu sama saya udah lama temenan, udah 20 tahun lebih, kenal baik,” pungkas Purbaya.

(far/wep)

No more pages