Logo Bloomberg Technoz

RKAB Nikel 2026 Dipangkas, Smelter Kekurangan 100 Juta Ton Bijih

Azura Yumna Ramadani Purnama
31 December 2025 10:40

Blok feronikel yang diproduksi di fasilitas pengolahan nikel yang dioperasikan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian
Blok feronikel yang diproduksi di fasilitas pengolahan nikel yang dioperasikan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta -  Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) memproyeksikan smelter domestik bakal kekurangan sekitar 100 juta ton bijih nikel selepas rencana pemerintah memangkas RKAB penambang tahun depan.

Adapun, Kementerian ESDM disebutkan akan memangkas target produksi bijih nikel tahun depan menjadi 250 juta ton, merosot lebar dari target produksi tahun ini sebanyak 379 juta ton.

Ketua Umum FINI Arif Perdana Kusumah menerangkan kebutuhan bijih untuk smelter nikel tahun depan diprediksi meningkat menjadi 340 juta ton sampai 350 juta ton.


Adapun, kapasitas produksi smelter domestik diperkirakan bergerak ke level 2,7 juta ton nikel kelas 1 dan kelas 2.

“Maka akan berpotensi kekurangan pasokan dari dalam negeri atau gap sekitar 100 juta ton bijih nikel,” kata Arif ketika dihubungi, Selasa (30/12/2025).