“Yang paling berat adalah Aceh Tamiang, karena pemerintahannya belum berjalan efektif dan kemudian ekonomi juga belum berjalan maksimal,” ujarnya.
Di Sumatra Utara, lima dari 18 kabupaten/kota belum pulih. Mereka adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga. Di Sumatra Barat, tiga dari 16 kabupaten/kota belum pulih. Mereka adalah Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana siap pakai untuk penanggulangan bencana nasional pada 2025 masih memiliki sisa sekitar Rp1,51 triliun. Dana tersebut dapat segera digunakan untuk kebutuhan darurat apabila terjadi bencana di berbagai daerah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, total dana yang telah disalurkan sebelumnya telah mencapai Rp268 miliar untuk tiga provinsi dan 52 kabupaten/kota yang terdampak bencana. Skema penyaluran tersebut mengikuti instruksi Presiden, dengan skema penyaluran masing-masing Rp4 miliar per kabupaten/kota dan Rp20 miliar per provinsi.
"Kami sudah melakukan percepatan penyaluran dana darurat, ini perintah presiden. Total dananya Rp268 miliar, yang tiga provinsi, 52 kabupaten/kota yang terdampak. Hal yang ini program pak presiden, Rp4 miliar per kabupaten/kota dan Rp20 miliar per provinsi, itu sudah dicairkan," ungkapnya.
(dov)






























