Logo Bloomberg Technoz

Pelaku Pasar Cari Aman, Yield SUN Turun

Dian Sari Pertiwi
30 December 2025 13:07

Ilustrasi Surat Utang (Diolah)
Ilustrasi Surat Utang (Diolah)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jelang tutup tahun, pasar obligasi cenderung menjadi tempat berlindung pelaku pasar di tengah volatilitas dan tekanan di pasar valuta asing.  

Fluktuasi nilai tukar valuta asing di pasar Asia jadi pemicu utama. Pelemahan rupiah, baht Thailand, dan ringgit Malaysia yang mencerminkan rapuhnya stabilitas mata uang regional di tengah ketidakpastian global. Maka, pelaku pasar mengambil sikap paling rasional dengan memarkirkan uang mereka di pasar obligasi, khususnya obligasi pemerintah bertenor pendek. 

Data Kementerian Keuangan menyebut ada US$74,1 juta aliran dana asing masuk ke pasar surat utang pada pekan lalu. Aksi beli ini memengaruhi penurunan yield atau imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor pendek.


Melansir data Bloomberg, secara bulanan tenor 1Y (satu tahun) turun 6,9 basis poin (bps) menjadi 4,67%, tenor 2Y (dua tahun) turun 2,9 bps menjadi 4,92%, dan tenor 3Y tiga tahun turun 5,3 bps menjadi 5,20%. Sementara tenor 4Y (empat tahun) dan 5Y (lima tahun) turun paling dalam 16,8 bps dan 25,3 bps daripada yield bulan lalu. 

Penurunan yield surat utang pada perdagangan sore (29/12/2025), (Sumber: Bloomberg).

Meski menganggap pasar obligasi sebagai safe haven, pelaku pasar masih enggan mengambil durasi panjang. Ini menjadi gambaran refleks defensif para pelaku pasar yang semakin enggan mengambil risiko di tengah ketidakpastian global dan kerentanan domestik.