Bloomberg Technoz, Jakarta - Investor asing masih mencatat aksi jual bersih (net sell) sepanjang tahun berjalan 2025, dengan nilai mencapai Rp20,81 triliun hingga perdagangan Rabu (24/12/2025), di tengah reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat sampai dengan tertingginya 8.710.

Berdasarkan data Bloomberg, secara year–to–date (YTD) laju IHSG mencatatkan penguatan mencapai 21,1% dan berhasil menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah (All Time High/ATH).

Pergerakan IHSG sepanjang 2025 dipengaruhi kondisi eksternal dan makro ekonomi global. Salah satunya ialah sentimen dari Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang memutuskan menurunkan suku bunga acuan Federal Funds Rate tiga kali pada tahun ini menjadi 3,5-3,75%.

Bersamaan dengan adanya sentimen tersebut, nilai tukar rupiah justru terdepresiasi dalam, kurs rupiah JISDOR bahkan puncaknya berada di level amat rendah Rp16.884/US$ pada April 2025. Akibatnya, investor asing catatkan jual bersih di pasar saham.

Sedang dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan, atau BI Rate, sebanyak lima kali sepanjang 2025. BI Rate turun 125 basis poin dari 6% menjadi 4,75% guna mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang terkendali.