Logo Bloomberg Technoz

Dia menilai keberadaan Akimeugah I dan Akimeugah II dengan jalur yang mirip dengan lokasi penemuan tersebut berpotensi menghasilkan cadangan yang relatif sama dengan yang ditemukan di Papua Nugini.

Hanya saja, menurut dia, belum ada kejelasan terkait dengan status tumpang tindih sebagian wilayah kerja dengan Taman Nasional Lorentz.

Hadi memandang investor masih menunggu kepastian hukum dan regulasi terkait dengan batas wilayah yang dapat dikonversi secara terbatas menjadi WK migas di konsesi itu.

Konsorsium Pertamina

Di sisi lain, Hadi mendorong PT Pertamina (Persero) untuk membentuk konsorsium yang menggarap WK Akimeugah I dan II. Dia menilai, perusahaan pelat merah tersebut memiliki kemampuan untuk menggarap blok penuh tantangan tersebut.

High recommended Pertamina untuk ikut konsorsium mengelola WK ini,” tuturnya.

WK Akimeugah I dan Akimeugah II telah tiga kali ditawarkan pemerintah melalui mekanisme lelang terbuka. Namun hingga saat ini, belum ada kontraktor yang ditetapkan sebagai pemenang.

Belakangan, Kementerian ESDM kembali membuka lelang WK Akimeugah I dan Akimeugah II pada putaran lelang tahap III-2025 bulan ini.

WK Akimeugah I terletak di wilayah onshore Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan luas area 10.791,21 km². Blok ini memiliki potensi sumber daya besar yang diperkirakan mencapai 15 miliar barel setara minyak.

Kontrak ditawarkan dengan skema cost recovery maupun gross split. Untuk cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 50:50 untuk minyak dan gas, sementara pada gross split base split sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti mencakup kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D/3D atau pengeboran sumur eksplorasi dalam tiga tahun pertama. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.

Kemudian, Blok Akimeugah II juga berada di wilayah onshore Papua Selatan dan Papua Pegunungan dengan luas area mencapai 12.987,68 km². Potensi sumber daya diperkirakan mencapai 15 miliar barel setara minyak.

Skema kontrak yang ditawarkan dapat menggunakan cost recovery maupun gross split. Pada skema cost recovery, pembagian hasil ditetapkan 50:50 untuk minyak dan gas, sedangkan base split gross split sebesar 53:47 untuk minyak dan 51:49 untuk gas.

Komitmen kerja pasti meliputi kegiatan G&G serta akuisisi dan pemrosesan seismik 2D/3D atau pengeboran sumur eksplorasi. Bonus tanda tangan ditetapkan melalui open bid dengan nilai minimum US$200.000.

(azr/naw)

No more pages