Namun, Bardot berhenti membuat film pada usia 39 tahun dan kerap menuai kontroversi lewat pernyataannya tentang kelompok-kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
Pengadilan Paris pada 2004 mendendanya €5.000 (sekitar $6.100 saat itu) karena mengungkapkan “rasa jijik” terhadap toleransi Prancis terhadap imigran Muslim dalam autobiografinya tahun 2003, A Cry in the Silence.
Buku tersebut juga menyebut kaum gay sebagai “orang aneh” dan mengatakan para penganggur tidak ingin bekerja.
Dalam wawancara dengan Paris Match pada 2018, ia mengkritik gerakan #MeToo terhadap pria yang menyalahgunakan posisi kekuasaan, dengan mengatakan banyak aktris yang mengaku mengalami pelecehan seksual sebenarnya secara sukarela menawarkan tubuh mereka demi kemajuan karier.
Berbeda dengan Catherine Deneuve yang juga mengkritik gerakan tersebut, Bardot tidak menarik ucapannya maupun meminta maaf.
Kehidupannya sama bergejolaknya dengan perempuan-perempuan yang dia perankan. Dia menikah empat kali dan pernah berkata, “Lebih baik tidak setia daripada setia tetapi tidak menginginkannya.”
Majalah Playboy menempatkannya di peringkat ke-4 dalam daftar 100 bintang terseksi abad ke-20 versi 1999, di bawah Raquel Welch, Jayne Mansfield, dan Marilyn Monroe di posisi pertama.
Pada 1986, dia mendirikan sebuah yayasan berbasis di Paris yang mendukung tempat penampungan hewan, melakukan sterilisasi kucing dan anjing liar, serta mendanai berbagai proyek, termasuk pusat dokter hewan kuda di Tunisia dan sebuah pertanian bagi penderita kusta di India.
Organisasi tersebut juga mendorong pembatasan adu banteng, perburuan paus, dan penggunaan bulu hewan.
“Saya memberikan masa muda dan kecantikan saya kepada pria,” katanya dalam wawancara tahun 1999.
“Kini saya memberikan kebijaksanaan dan pengalaman saya kepada hewan.”
Model Usia 13
Brigitte Anne-Marie Bardot lahir pada 28 September 1934 di Paris dan sudah menari serta menjadi model pada usia 13 tahun. Dia tampil di sampul majalah Elle pada usia 15 dan membuat film pertamanya pada usia 18.
Rilis And God Created Woman pada 1956 mengukuhkan Bardot sebagai bintang internasional dan menjadikan Saint-Tropez sebagai resor utama.
Meski film tentang seorang perempuan yang terombang-ambing di antara dua bersaudara itu tidak menampilkan ketelanjangan menurut standar saat ini, adegan Bardot melepas pakaian dan menari tanpa alas kaki diiringi musik Afrika mengejutkan penonton di Prancis dan Amerika.
Bardot saat itu menikah dengan sutradara film tersebut, Roger Vadim.
Bardot kemudian bekerja dengan sejumlah sutradara papan atas Prancis pada masanya, termasuk Henri-Georges Clouzot dalam La Verite (“The Truth”) pada 1960, Louis Malle dalam Vie Privee (“A Very Private Affair”) pada 1962, dan Jean-Luc Godard dalam Mepris (“Contempt”) pada 1963.
Dia membuat film terakhirnya pada 1973. Dia juga merilis lagu-lagu pop Prancis pada 1960-an dan 1970-an.
Bardot ingin menikah dengan Vadim ketika berusia 16 tahun, tetapi orang tuanya memaksanya menunggu hingga 18 tahun. Mereka bersama selama lima tahun sebelum bercerai. Vadim kemudian menikahi aktris Jane Fonda.
Suami keduanya adalah aktor Jacques Charrier, yang dinikahinya pada 1959 setelah bertemu di lokasi syuting Babette Goes to War.
Mereka bercerai tiga tahun kemudian dan memiliki satu-satunya anak Bardot, Nicolas-Jacques. Pernikahannya pada 1966 dengan Gunter Sachs, fotografer dan kolektor seni asal Jerman, berlangsung tiga tahun.
Sachs bunuh diri pada 2011 untuk mengakhiri penderitaan akibat penyakit degeneratif yang tak dapat disembuhkan, menurut keluarganya.
Pernikahan Bardot pada 1992 dengan Bernard d’Ormale, anggota Partai Front Nasional yang anti-imigran, mengaitkannya dengan kelompok sayap kanan ekstrem di Prancis.
Dalam sejumlah wawancara, Bardot mengatakan ingin dimakamkan di vilanya di Saint-Tropez di Riviera Prancis. Dia mengatakan kepada Paris Match pada 2018 bahwa antara vila tersebut dan sebuah peternakan di dekatnya, dia memiliki sekitar 50 anjing, kucing, keledai, babi, domba, kambing, angsa, dan kura-kura.
(bbn)






























