“Sampai dengan September 2025, rata-rata pemanfaatan gas bumi sebesar 5.594 BBTUD, gas yang diserap domestik sebesar 3.895 BBTUD, dan ekspor sebesar 1.698 BBTUD. Sehingga pemanfaatan gas domestik mencapai sekitar 69,65%,” kata Hendra dalam diskusi publik INDEF, Selasa (23/12/2025).
Sedangkan gas bumi yang dimanfaatkan untuk LNG ekspor hingga September 2025 tercatat sebesar 1.285,82 BBTUD atau setara 22,98% dari total produksi.
Sementara yang diperuntukan untuk ekspor gas pipa, tercatat sebesar 412,82 BBTUD atau setara 7,38% dari total produksi.
“Pemanfaatan gas bumi yang paling besar dalam negeri adalah sektor industri, mempertimbangkan demand gas bumi di dalam negeri yang terus tumbuh, perlu dilaksanakan strategi pemenuhan kebutuhan domestik,” tegas dia.
Pangkas Ekspor
Selain itu, Hendra mengatakan, kementeriannya bakal memangkas kuota ekspor gas secara bertahap seiring meningkatnya kebutuhan industri dan pembangkit di Tanah Air.
Rencana itu sejalan dengan tren porsi pemanfaatan gas yang sebagian besar diserap di dalam negeri.
“Pemerintah telah menerapkan kebijakan untuk memprioritaskan kebutuhan gas dalam negeri, dan kuota ekspor akan diturunkan secara bertahap,” kata Hendra.
Tren itu sesuai dengan proyeksi pengiriman ekspor LNG yang diperkirakan susut sepanjang tahun ini.
SKK Migas memprediksi ekspor LNG pada tahun ini hanya sebanyak 150 kargo, sementara alokasi domestik berjumlah 86 kargo. Tahun lalu, ekspor LNG yang terkontrak ditaksir mencapai sekitar 167—170 kargo.
Permintaan LNG di dalam negeri pun terus meningkat, ditopang oleh kenaikan permintaan PT PLN (Persero) dari sebelumnya sekitar 60 kargo per tahun menjadi 100 kargo per tahun sejak tahun lalu.
“Ekspor 2025 diperkirakan sedikit lebih turun dari tahun sebelumnya. Mungkin dari ekspor sebanyak 150 kargo, domestik mencapai 86 kargo. Ini masih bergerak terus perkiraan awal saja yang bisa kita sampaikan,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas saat itu, Kurnia Chairi saat konferensi pers Kinerja Hulu Migas Tengah Tahun 2025 di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Kurnia menambahkan, dari 150 kargo LNG yang akan diekspor itu, sebagian masih dikaji untuk bisa tetap dialihkan ke pasar domestik. Namun, dia enggan memerinci besaran ekspor LNG yang akan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Nanti kita susun lagi [...] kita lihat dari proyeksi tadi 150 ekspor kargo masih memungkinkan dialihkan ke domestik atau lainnya,” tegas dia.
(azr/naw)































