Di BEI, terdapat sejumlah emiten terkait emas. Mereka adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT J Resources Indonesia Tbk (PSAB), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS).
Pada pukul 10:40 WIB, berikut perkembangan saham emiten-emiten tersebut:
-
ANTM naik 1,57% ke Rp 3.420.
-
MDKA naik 0,88% ke Rp 2.280.
-
MEDC naik 1,54% ke Rp 1.315.
-
UNTR turun 0,08% ke Rp 29.925.
-
PSAB naik 1,74% ke Rp 585.
-
ARCI naik 3,27% ke Rp 1.735.
-
BRMS naik 0,86% ke Rp 1.175.
-
EMAS naik 3,657% ke Rp 5.800.
Prospek Harga Emas
Ke depan, bagaimana kira-kira prospek harga emas? Apakah rekor baru akan terus tercipta?
Sejumlah institusi memperkirakan harga emas masih akan terus menanjak. Goldman Sachs Inc, misalnya, memperkirakan skenario dasar harga emas pada 2026 ada di US$ 4.900/troy ons. Bahkan ada potensi untuk lebih tinggi (upside).
Sementara Bob Michele dari JPMorgan Asset Management memperkirakan harga emas masih akan memberi kejutan pada 2026. Mengutip Bloomberg News, Michele memperkirakan harga emas tahun depan bisa menyentuh level US$ 5.000/troy ons.
Sedangkan ANZ Group Holdings Ltd dalam laporannya memperkirakan harga emas bisa memuncak di dekat US$ 4.800/troy ons sebelum akhir kuartal II-2026. Setelah itu, baru sepertinya harga emas bakal turun.
Kemudian, survei Bank of America Corp mengungkapkan bahwa emas akan menjadi pilihan investasi kedua terpopuler pada 2026 setelah yen Jepang. Emas bahkan mengalahkan aset-aset besar lainnya seperti dolar Amerika Serikat (AS), euro, dan franc Swiss.
(aji)




























