Logo Bloomberg Technoz

Sehari sebelumnya, Airbus mengirimkan pemberitahuan kepada maskapai melalui Alert Operator Transmission terkait isu tersebut, termasuk nomor seri pesawat yang berpotensi terdampak.

Panel-panel tersebut diproduksi oleh Sofitec Aero SL. Airbus sebelumnya menyatakan tengah menjalankan rencana bersama dengan pemasok asal Spanyol itu, termasuk menempatkan spesialis kualitas dan rantai pasok di fasilitas manufaktur Seville.

Pemasok ini berada di pusat persoalan pengendalian kualitas yang belakangan memaksa Airbus memangkas target pengiriman pesawat tahun 2025. Sebanyak 628 pesawat dilaporkan mengandung panel yang ketebalannya terlalu tebal atau terlalu tipis akibat masalah manufaktur, menurut laporan Bloomberg awal bulan ini.

Sebagian besar pesawat tersebut masih berada di pabrik Airbus, meskipun sekitar 170 unit sudah beroperasi.

Maskapai yang sebelumnya melakukan perbaikan pada panel terkait diwajibkan memeriksa area tersebut untuk memastikan ketebalan sesuai ketentuan dalam waktu 14 hari sejak arahan berlaku. Airbus akan memberikan instruksi perbaikan jika panel dinyatakan tidak sesuai spesifikasi.

Inspeksi lanjutan terhadap keseluruhan panel juga harus dilakukan dalam jangka waktu enam bulan sejak arahan tersebut efektif.

Serikat pekerja yang mewakili karyawan Sofitec sebelumnya menuding pemasok itu memiliki masalah yang lebih luas di fasilitas produksinya, termasuk pemalsuan tanggal proses produksi serta penggunaan material kedaluwarsa. Serikat juga menyebut perusahaan tersebut sempat menjadi sasaran inspeksi pemerintah terkait pelanggaran standar kesehatan dan keselamatan kerja.

Airbus menyatakan tidak dapat memberikan komentar atas klaim spesifik yang disampaikan serikat pekerja tersebut.

(bbn)

No more pages