"Perkembangan ini menyebabkan indeks mata uang dolas AS DXY masih tetap tinggi, serta tetap terbatasnya aliran modal asing ke emerging market," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, BI memperkirakan kinerja ekonomi global sepanjang 2025 tumbuh 3,2%, lebih cerah dibanding proyeksi sebelumnya, yakni hanya berada di level 3,1%.
Perry menjelaskan perekonomian global dalam jangka pendek sedikit membaik, namun dengan ketidakpastian masih tinggi,
"Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 diperkirakan 3,2%, dipengaruhi oleh kenaikan ekonomi Jepang dan India yang didukung konsumsi rumah tangga dan kebijakan stimulus fiskal," kata Perry
Sementara itu, lanjut dia, ekonomi Eropa masih baik, ditopang konsumsi rumah tangga, investasi, dan kinerja ketenagakerjaan.
Ekonomi AS pada tahun ini juga masih melambat, dipengaruhi dampak sementara penghentian layanan publik pemerintah AS dan pelemahan pasar tenaga kerja.
(lav)





























