Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui realisasi penerimaan perpajakan tidak akan mencapai target yang ditetapkan dalam APBN 2025, atau disebut dengan istilah shortfall.
Terlebih, hingga akhir Oktober tahun ini, Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan pajak baru mencapai Rp1.459 triliun, baru 70,3% dari target yang dipatok sebesar Rp2.079,9 triliun.
Artinya, pemerintah harus mengejar penerimaan hingga sekitar Rp614 triliun hingga akhir 2025. "Ada [outlook shortfall]-nya, tapi nggak akan saya kasih tanda," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/11/2025) lalu.
Purbaya menggarisbawahi, otoritas fiskal akan tetap menjaga pengelolaan anggaran negara secara berkesinambungan, yang pada akhirnya turut berdampak terhadap kinerja perekonomian.
Hanya saja, Purbaya tak menepis soal proyeksi potensi shortfall pajak yang tercantum dalam laporan semester (lapsem) tahun ini akan mencapai sebesar 4,2% dari target APBN.
"Mungkin dikisaran segitu, tapi nanti kita lihat akan seperti apa. Kan Oktober, November, Desember itu sudah berbeda kondisi ekonominya. Saya pikir akan lebih baik dibanding perkiraan sebelumnya," tutur dia.
(ell)






























