Langkah ini diambil setelah Trump menyebut kematian akibat fentanil untuk membenarkan sejumlah serangan terhadap kapal-kapal di perairan internasional yang menurut Pentagon digunakan untuk menyelundupkan narkoba—bagian kampanye yang fokus mendesak Nicolas Maduro di Venezuela agar menyerahkan kekuasaannya. Trump berjanji akan memperluas serangan ke target produksi narkoba di darat.
"Kami akan mulai menyerang mereka di darat, yang sebenarnya jauh lebih mudah dilakukan, tetapi ini merupakan ancaman militer langsung bagi AS," jelas Trump.
Pejabat tinggi urusan perbatasan Trump, Tom Homan, yang menghadiri acara tersebut, mengatakan kepada Axios pada Oktober bahwa pemerintah telah membahas ide senjata pemusnah massal (WMD) setidaknya selama enam bulan.
Anggota Kongres AS dari Partai Republik Colorado, Lauren Boebert, yang dekat dengan Gedung Putih, memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) awal tahun ini yang mewajibkan Kantor Penanggulangan Senjata Pemusnah Massal Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk mengklasifikasikan narkoba tersebut sebagai bagian dari kewenangannya.
Langkah ini diambil saat presiden mempertimbangkan untuk mengklasifikasikan kembali mariyuana sebagai narkoba yang kurang berbahaya, sehingga mendorong harga saham ganja naik.
(bbn)






























