Sementara itu, keberadaan Bibit Siklon Tropis 93S turut meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah, meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. BMKG juga mencatat potensi angin kencang di wilayah Jawa Timur dan Bali.
Bibit Siklon 93S juga berdampak pada kondisi perairan dengan potensi gelombang laut setinggi 1,25–2,5 meter di sejumlah wilayah, antara lain Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Pulau Sumba, perairan selatan Jawa Barat hingga Pulau Sumba, serta Selat Bali, Lombok, dan Alas bagian selatan.
BMKG menjelaskan, dinamika atmosfer ini dipengaruhi oleh peningkatan kecepatan angin di sekitar pusat siklon dan bibit siklon, yang berdampak pada pembentukan awan hujan intens dan peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitar Indonesia.
Direktorat Meteorologi Publik BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan hujan lebat, angin kencang, dan banjir. Nelayan serta operator transportasi laut juga diminta memperhatikan kondisi gelombang sebelum melaut.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dan peringatan dini terbaru melalui kanal resmi BMKG, guna mengantisipasi dampak yang dapat mengganggu keselamatan dan aktivitas sehari-hari.
(dec/spt)
































