“Tunggu hasil testing-nya dari Pertamina kapan siapnya,” tegas Yuliot.
Awalnya, Presiden Prabowo Subianto bakal meresmikan langsung RDMP Balikpapan pada 17 Desember 2025.
Adapun, jadwal peresmian itu telah mundur dari rencana awal PT Pertamina (Persero) pada 10 November 2025. Saat itu, unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex RDMP Balikpapan baru dioperasikan terbatas.
Kepastian proyek itu bakal diresmikan Prabowo sebelumnya telah dikonfirmasi Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman pekan lalu.
Laode memastikan RDMP Balikpapan sudah siap beroperasi komersial dan tinggal menunggu proses peresmian.
“Mungkin sudah dengar juga tanggalnya, walaupun masih tentatif. Rencananya begitu [Prabowo akan meresmikan],” kata Laode kepada awak media di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Yuliot sendiri juga sudah mengecek langsung proyek tersebut dan memastikan RDMP Balikpapan siap beroperasi. “Pak Wamen pekan lalu dari sana juga. Pada dasarnya sudah siap berproduksi,” kata Laode.
Di sisi lain, Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani pada kesempatan terpisah sebelumnya sempat mengatakan unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV-2025.
Unit RFCC yang tengah dipersiapkan beroperasi ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari (bph).
Melalui teknologi RFCC, residu minyak mentah dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan diolah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus menghasilkan LPG, gasoline, dan propylene sebagai produk utama.
RFCC Kilang Balikpapan akan menjadi unit RFCC terbesar milik Pertamina, melampaui kapasitas unit serupa di Kilang Cilacap yang telah beroperasi sejak 2015 dengan kapasitas 62.000 bph.
Adapun, kapasitas unit distilasi minyak mentah (CDU) kilang akan ditingkatkan dari 260.000 bph menjadi 360.000 bph, sehingga total kapasitas CDU Indonesia diharapkan meningkat dari 1,17 juta bph menjadi 1,26 juta bph pada akhir 2025.
(azr/wdh)






























