Selain memastikan pemulihan lahan pertanian puso, Mentan Amran juga menyampaikan kondisi stok beras nasional yang berada pada posisi sangat aman.
“Stok kita hingga 11 [Desember], berada di angka 3,7 juta ton. Periode ini adalah yang tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia, dan semuanya merupakan produksi dalam negeri,” ungkap Amran.
Dia menambahkan pada tahun-tahun sebelumnya, stok beras akhir tahun tertinggi biasanya hanya berada di kisaran 2 juta ton. Namun tahun ini, proyeksi hingga 20 hari ke depan menunjukkan stok di gudang diperkirakan mencapai 3,65–3,67 juta ton.
“Ini tertinggi. Jadi untuk urusan beras, Insya Allah Republik Indonesia aman,” imbuhnya.
Bantuan ke Sumatra Senilai Rp10 Miliar
Di sisi lain, Amran juga kembali melepas bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Pada tahap kedua ini, Kementan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengirimkan 153 truk bantuan senilai kurang lebih Rp10 miliar.
“Kita berangkatkan bantuan untuk saudara-saudara kita ke Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat. Ini dalam bentuk barang dari Kementan Peduli, dari jajaran dan pejabat Kementan, serta perusahaan mitra,” kata Mentan.
Bantuan logistik tersebut akan diberangkatkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Priok. Berbagai bahan pangan siap konsumsi dan kebutuhan sandang diberikan kepada masyarakat terdampak banjir Sumatra.
Perinciannya, sosis, mie instan, biskuit, snack, sarden, kecap, garam, gula, beras, air mineral, pakaian anak-anak, pakaian perempuan dan laki-laki, pakaian dalam, daster, sarung, mukena, handuk, selimut, sajadah, kasur lipat, dan terpal.
“Ini adalah wujud kepedulian dan gotong royong kita untuk saudara-saudara di Sumatra. Negara hadir, bergerak cepat, dan memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Amran.
Tercatat, Kementan telah mendistribusikan total 360 truk dari Kementan Peduli, termasuk pada pelepasan pertama pada Kamis (4/12/2025) lalu. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan dana reguler dan dana nonreguler untuk penanganan bencana di Sumatra.
“Selain Kementan Peduli, terdapat bantuan pemerintah itu totalnya untuk reguler Rp918 miliar, ini perintah Bapak Presiden Prabowo. Yang kedua adalah nonreguler berdasarkan permintaan dari provinsi itu nilainya Rp330 miliar. Totalnya sekitar 1,249 triliun Itu dari pemerintah,” jelasnya.
Untuk memastikan proses penyaluran bantuan berjalan lancar, Amran telah menugaskan pejabat Kementan dan Bapanas. Penanggung jawab yang telah ditunjuk memastikan bantuan dari Jakarta diterima dan didistribusikan hingga wilayah terdampak.
“Bantuan kami lepas di Kementan, kemudian kami kawal hingga diberangkatkan di Tanjung Priok, kemudian penanggung jawab Kementan dan Bapanas di tiga provinsi menerima bantuan dan dikawal hingga posko BNPB dan wilayah terdampak,” terangnya.
Mentan Amran menegaskan bahwa upaya penanganan bencana ini akan terus diperkuat untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dan kondisi di wilayah terdampak berangsur pulih. Ia menekankan Kementan bersama Bapanas, pemerintah daerah, TNI/Polri, BNPB, serta para mitra akan terus bekerja bahu-membahu.
(ell)































