Di sisi lain, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung juga sudah mengecek langsung proyek tersebut dan memastikan RDMP Balikpapan siap beroperasi.
“Pak Wamen minggu lalu dari sana juga. Pada dasarnya sudah siap berproduksi,” kata Laode.
Sebelumnya, Pertamina menargetkan proyek RDMP Balikpapan mulai beroperasi komersial pada Nveomber 2025. Akan tetapi, proyek tersebut belum bisa dijalankan dengan kapasitas penuh.
Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani mengatakan unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV-2025.
Unit RFCC yang tengah dipersiapkan beroperasi ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90.000 barel per hari (bph).
Melalui teknologi RFCC, residu minyak mentah dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan diolah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus menghasilkan LPG, Gasoline, dan Propylene sebagai produk utama.
RFCC Kilang Balikpapan akan menjadi unit RFCC terbesar milik Pertamina, melampaui kapasitas unit serupa di Kilang Cilacap yang telah beroperasi sejak 2015 dengan kapasitas 62.000 bph.
Adapun, kapasitas unit distilasi minyak mentah (CDU) kilang akan ditingkatkan dari 260.000 bph menjadi 360.000 bph, sehingga total kapasitas CDU Indonesia diharapkan meningkat dari 1,17 juta bph menjadi 1,26 juta bph pada akhir 2025.
(azr/naw)

































