Di sisi lain, Wiko menegaskan masih mencari skema penyaluran subsidi untuk DME agar optimal dan memiliki nilai keekonomian yang menarik.
“Toh sekarang LPG juga subsidi kan? LPG juga subsidi. Kalau gambarannya sih kira-kira nanti sama, masih akan memerlukan subsidi juga,” ucapnya.
Proyek DME
Di sisi lain, dia memastikan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan menggarap salah satu proyek DME batu bara di Tanah Air. Nantinya, Danantara Investment Management akan berpartisipasi pada sisi pengelolaan hulu DME.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) akan menjadi penyalur atau distributor dari DME yang digarap oleh PTBA.
“Ya, mereka [PTBA] di upstream-nya, termasuk Danantara Investment Management di situ, itu juga akan diajak untuk partisipasi. Dan channel distribution-nya masih sama rencananya dengan yang sekarang ini, di penyaluran LPG, yaitu Pertamina,” tegas Wiko.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berjanji akan mempermudah izin, termasuk memberi sejumlah insentif terhadap perusahaan yang ingin menggarap proyek hilirisasi batu bara di dalam negeri, sebagai bagian dari program utama pemerintah.
Pernyataan itu disampaikan saat menyinggung proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether yang tidak kunjung terealisasi dari gagasan awal sejak 2018.
"Untuk hilirisasi, kan ada beberapa usaha hilirisasi dari industri batubara dulu sempat DME. Cuma karena kebijakannya nggak mendukung di pemerintah, enggak tahu yang sebelah mana, proyeknya gagal semua," kata Purbaya dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung Parlemen, Jakarta.
Sekadar catatan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan proyek DME batu bara yang digagas Danantara bakal mulai proses konstruksi pada 2026.
Dia menyebut proyek tersebut akan mengurangi impor gas minyak cair. Menurutnya, total konsumsi LPG domestik bakal bergerak ke level 10 juta ton pada 2026, sementara kapasitas produksi Indonesia hanya sekitar 1,4 juta ton per tahun.
“Berarti defisit kita nanti itu kurang lebih sekitar 8,6 juta ton. Maka, mau tidak mau, kita harus cari substitusi impor. Caranya apa? DME,” kata Bahlil ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (11/11/2025).
(azr/naw)






























