Salah satu elemen kunci dalam kesepakatan tersebut adalah keputusan UE untuk memperbolehkan kredit karbon internasional menyumbang porsi yang lebih besar dalam pengurangan emisi.
Batasannya ditetapkan sebesar 5 poin persentase dari total pengurangan emisi, dibandingkan usulan awal Komisi yang sebesar 3 poin persentase.
Dengan demikian, target efektif bagi blok beranggotakan 27 negara itu adalah memangkas emisi domestik sebesar 85%.
UE sebelumnya sudah memiliki dua target yang mengikat: emisi nol bersih pada 2050 dan pengurangan 55% pada 2030 dibandingkan level 1990.
Namun, konsensus luas mengenai aksi iklim yang sempat kuat lima tahun lalu kini terpecah, bergeser ke arah proteksionisme perdagangan dan kebijakan yang memprioritaskan penurunan biaya energi. Hal itu membuat target 2040 menjadi isu yang sangat sensitif.
Kesepakatan yang dicapai dalam format trilog tersebut kini harus disetujui oleh negara-negara anggota dan Parlemen Eropa sebelum resmi menjadi undang-undang.
Kesepakatan itu juga mencakup penundaan satu tahun untuk peluncuran pasar karbon baru bagi sektor transportasi dan bahan bakar pemanas hingga 2028.
Sejumlah negara dan anggota parlemen menuntut penundaan skema perdagangan emisi tersebut karena dikhawatirkan akan meningkatkan biaya energi dan memicu penolakan dari pemilih.
(bbn)


































